Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjuang mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (11/2/2020), di tengah penguatan mayoritas bursa saham di Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.955,69 dengan kenaikan hanya 0,06 persen atau 3,61 poin pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (10/2/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 5.952,08 dengan pelemahan 0,79 persen atau 47,52 poin.
Sebelum naik tipis, pergerakan indeks pada Selasa (11/2) dibuka menguat 0,19 persen atau 11,47 poin di posisi 5.963,55. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 5.953,68 – 5.979,57.
Sebanyak 7 dari 9 sektor menetap di wilayah positif pada akhir sesi I, dipimpin aneka industri (+0,34 persen) dan infrastruktur (+0,30 persen). Adapun sektor barang konsumen dan finansial masing-masing terkoreksi 0,18 persen dan 0,06 persen.
Sebanyak 168 saham menguat, 168 saham melemah, dan 342 saham stagnan dari 678 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPS) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing naik 4,43 persen dan 0,85 persen menjadi pendorong utama kenaikan IHSG pada akhir sesi I.
Sebaliknya, pelemahan saham PT Capital Financial Indonesia Tbk. (CASA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebesar 6,28 persen dan 0,86 persen masing-masing menjadi penekan utama sekaligus membatasi penguatan IHSG.
Menurut Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, IHSG masih berpeluang untuk membalikkan arahnya pada perdagangan hari ini, setelah berakhir di zona merah pada Senin (10/2/2020).
“Pola gerak IHSG hari ini terlihat masih memiliki peluang untuk kembali mengalami kenaikan, hal ini terlihat dari support yang dapat dipertahankan dengan baik hingga saat ini, dalam jangka menengah hingga panjang IHSG masih berada pada jalur uptrend,” katanya dalam keterangan tertulis.
Ia memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 5.889 - 6.123 pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, indeks Bisnis-27 turun tipis 0,01 persen atau 0,04 poin ke level 539,35, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index naik tipis 0,05 persen atau 0,29 poin ke posisi 637,98 pada akhir sesi I.
Mayoritas indeks saham di Asia pun bergerak positif dengan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,88 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong naik tajam 1,24 persen. Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,33 persen dan 0,84 persen.
Di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 27 poin atau 0,20 persen ke level Rp13.685 per dolar AS pukul 11.55 WIB, setelah berakhir terdepresiasi 0,27 persen atau 37 poin di posisi 13.712 pada Senin (10/2).
Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang di Asia didorong sikap investor yang tampak mengesampingkan perkembangan seputar virus corona (coronavirus) untuk saat ini setelah bursa Amerika Serikat (AS) mencetak rekor terbarunya pada perdagangan Senin (10/2/2020).
Bursa saham AS memulai pekan ini dengan positif karena investor mengabaikan potensi tekanan ekonomi akibat penyebaran coronavirus di tengah musim laporan pendapatan emiten.