Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jurus Wintermar Marine (WINS) Hadapi Tren Penurunan Harga Minyak

Penurunan harga minyak disebut momen jangka pendek yang belum akan mengurani aktivitas eksplorasi lepas pantai.
Founder Forum Komunikasi Komunitas Investor Indonesia (FK2I) Tito Loho (dari kiri) bersama Direktur PT Perusahaan Gas Negara Tbk Danny Praditya, Direktur PT Elnusa Tbk Budi Rahardjo dan Dirut  PT Wintermar Offshore Marine Tbk. Sugiman Layanto saat Dialog Emiten Minyak dan Gas (migas) di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Founder Forum Komunikasi Komunitas Investor Indonesia (FK2I) Tito Loho (dari kiri) bersama Direktur PT Perusahaan Gas Negara Tbk Danny Praditya, Direktur PT Elnusa Tbk Budi Rahardjo dan Dirut PT Wintermar Offshore Marine Tbk. Sugiman Layanto saat Dialog Emiten Minyak dan Gas (migas) di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran spesialis lepas pantai PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) berharap bisa meningkatkan utilisasi armada dan mengerek harga sewa pada 2020 di tengah penurunan harga minyak yang megnhantui industri offshore vessel.

Investor Relations Wintermar, Pek Swan Layanto mengatakan tren penurunan harga minyak sebetulnya tidak berdampak langsung terhadap perseroan. Dia menuturkan, penurunan harga minyak berdampak langsung terhadap perusahaan minyak dan gas.

Dia menjelaskan, pengeboran migas biasanya berlangsung dalam jangka panjang dan sudah direncanakan secara cermat. Oleh karena itu, pengurangan aktivitas eksplorasi lepas pantai akibat momen jangka pendek jarang terjadi.

“Dari tahun lalu mulai ada tambahan aktivitas offshore drilling and exploration lagi. Untuk industri offshore, kalau tidak ada eksplorasi, jadi produksi minyak akan turun karena reserve di lahan-lahan minyak selalu turun kalau dibor,” jelasnya kepada Bisnis.com pada Senin (10/2/2020).

Menurut Pek Swan, tambahan aktivitas lepas pantai bisa dibilang merupakan tanda-tanda pemulihan. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, Wintermar sudah mengalami imbas dari penurunan belanja modal para klien.

Secara umum, per Desember 2019 lalu, Wintermar mengantongi kontrak senilai US$85 juta atau Rp1,16 triliun (Kurs Rp13.713). Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen atau sekitar US$25,5 juta berasal dari klien luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper