Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Logindo Samudramakmur Tbk. menyatakan tren penurunan harga minyak belum berdampak pada kinerja perseroan dalam jangka pendek. Sepanjang tahun in, Logindo bakal mempertahankan tingkat utilitas armada di level 80 persen.
Sekretaris Perusahaan Logindo, Adrianus Iskandar mengatakan sejauh ini aktivitas eksplorasi lepas pantai belum terimbas tren penurunan harga minyak. Dia menyebut, aktivitas eksplorasi baru akan terimbas bila harga minyak berfluktuasi terjadi dalam durasi waktu yang cukup lama.
“Untuk jangka pendek, perubahan harga minyak tidak terlalu berpengaruh untuk aktivitas lepas pantai karena biasanya mereka [perusahaan migas] melakukan rencana eksplorasi untuk jangka waktu yang lebih panjang," jelasnya kepada Bisnis.com pada Senin (10/2/2020).
Baca Juga
Alih-alih redup, Adrianus menilai aktivitas eksplorasi lepas pantai yang memproduksi minyak dan gas bumi bahkan meningkat. Hal ini tercermin dari peningkatan utilitasasi kapal. Sejak akhir 2019, tingkat utilisasi armada perseroan mencpi 80 persen. Logindo, lanjut Adrianus berupaya mempertahankan tingkat utilisasi armada di level tersebut hingga akhir 2020.
Di sisi lain, emiten bersandi saham LEAD itu akan menjaga kehandalan kapal selama waktu operasional agar tidak terjadi penghentian operasi secara mendadak. Secara umum, LEAD juga akan mencari perpanjangan kontrak atas kontrak-kontrak lama yang durasinya akan berakhir tahun ini. Adapun untuk kontrak baru, per Januari 2020 lalu, LEAD mengantongi kontrak sebesar Rp60 miliar.
Untuk diketahui, LEAD sudah menyepakati restrukturisasi utang, termasuk utang obligasi senilai US$100 juta. Restrukturisasi dilakukan sebagai upaya meringkankan beban perusahaan di sisi arus kas serta memastikan kelancaran operasional perusahaan.