Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Hang Seng Tekan Bursa Asia

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (29/1/2020), tertekan bursa saham Hong Kong yang baru memulai perdagangan pascalibur dan masih adanya kekhawatiran mengenai dampak ekonomi dari wabah tersebut.
Hang Seng Index/Reuters
Hang Seng Index/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (29/1/2020), tertekan bursa saham Hong Kong yang baru memulai perdagangan pascalibur dan masih adanya kekhawatiran mengenai dampak ekonomi dari wabah tersebut.

Namun masih ada sejumlah pertanda bahwa fluktuasi di pasar keuangan global akan mereda dihantam aksi jual selama berhari-hari yang dipicu oleh wabah virus tersebut.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,41 persen, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup menguat masing-masing 0,45 persen dan 0,71 persen.

Tetapi sebagian besar kerugian terbatas pada bursa saham Hong Kong, dengan indeks Hang Seng ditutup merosot 2,87 persen setelah libur selama 2,5 hari perdagangan untuk Tahun Baru Imlek.

Pelemahan indeks Hang Seng dipimpin oleh penurunan sektor jasa keuangan, real estat, dan barang-barang konsumen karena semakin banyak perusahaan yang memperingatkan mereka mungkin menerima dampak dari penyebaran virus corona.

"Tiga sampai lima hari ke depan akan menjadi tekanan jual maksimum, karena pada dasarnya pasar memiliki pandangan virus tersebut tidak terlalu ganas sebelum Tahun Baru Imlek," kata Sean Darby, analis ekuitas global di Jefferies, seperti dikutip Reuters.

"Sampai tingkat kasus mencapai puncaknya (dan mereda), pasar tidak mungkin untuk bangkit," lanjutnya.

Indeks S&P 500 naik 1,01 persen pada hari Selasa, rebound dari penurunan harian terburuk dalam empat bulan pada hari Senin, karena saham Apple Inc naik menjelang rilis kinerja kuartal keempat.

Setelah pasar tutup, Apple melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat dan perkiraan pendapatan pada kuartal saat ini di atas ekspektasi Wall Street. Penguatan saham Apple mendorong kenaikan sejumlah saham teknologi di Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper