Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. mencatat pendapatan pada kuartal musim liburan atas ekspektasi menyusul rebound permintaan iPhone dan melonjaknya penjualan perangkat wearables.
Perkiraan penjualan untuk kuartal saat ini juga melebihi proyeksi analis. Saham Apple Inc ditutup menguat 2,83 persen pada akhir perdagangan Selasa (28/1/2020).
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, ini mencatat pendapatan sebesar US$91,8 miliar untuk kuartal pertama tahun fiscal 2020 (1 Oktober 2019-31 Desember 2019), meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya.
Kinerja ini berada di atas estimasi Wall Street yang memperkirakan pendapatan mencapai US$88,4 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Laba per saham Apple meningkat menjadi US$4,99 per, juga di atas ekspektasi analis.
Saham Apple tercatat mengaut 2,83 persen pada akhir perdagangan Selasa (28/1/2020).
Untuk kuartal fiscal kedua, Apple memperkirakan penjualan mencapai US$63 miliar-US$67 miliar. Sementara itu rata-rata analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan penjualan kuartal tersebut mencapai US$62,3 miliar.
Baca Juga
"Kekuatannya datang dari iPhone dan penjualan perangkat wearables terus tumbuh sangat kuat," kata Shannon Cross dari Cross Research, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Apple telah reli dalam beberapa bulan terakhir di tengah ekspektasi yang semakin bullish terhadap penjualan iPhone, AirPods baru, dan pendapatan dari penyimpanan iCloud, App Store, dan layanan lainnya. Hal tersebut meningkatkan valuasi saham ke level tertinggi dalam setidaknya satu decade terakhir.
Setelah pertumbuhan yang cepat selama bertahun-tahun, ekspansi Apple telah melambat karena permintaan untuk smartphone menyusut di tengah meningkatnya persaingan dari competitor di China.
Di bawah CEO Tim Cook, strategi perusahaan telah berkembang. Saat ini Apple menargetkan penjualan handset baru kepada pelanggan setiap tiga hingga lima tahun, dan kemudian menawarkan sebanyak mungkin layanan dan aksesori di tahun-tahun berikutnya.
Pada hari Selasa, Cook mengatakan Apple melihat "permintaan kuat" untuk iPhone terbaru dan mencatat bahwa basis lebih dari 1,5 miliar perangkat telah menjadi "pendorong besar pertumbuhan kami secara menyeluruh."