Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Kurs Asia Melemah, Rupiah Selip ke Zona Merah

Nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan melemah tipis pada perdagangan pagi ini, Senin (27/1/2020).
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan melemah tipis pada perdagangan pagi ini, Senin (27/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka stagnan di level Rp13.583 per dolar AS.

Sejurus kemudian, kurs rupiah terpantau bergerak ke level Rp13.587 per dolar AS dengan depresiasi tipis 4 poin atau 0,03 persen pada pukul 08.06 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (24/1/2020), rupiah mampu ditutup di level Rp13.583 per dolar AS dengan penguatan sebesar 56 poin atau 0,41 persen, penguatan hari perdagangan ketiga berturut-turut.

Menurut Chang Wei Liang, pakar strategi makro di DBS Bank, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan disertai sikap kebijakan yang lebih percaya diri telah menopang penguatan rupiah.

Seperti diketahui, melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir Kamis (23/1/2020), Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 5,00 persen.

Sejalan dengan kebijakan tersebut, suku bunga deposit facility dan lending facility dipatok tetap di 4,25 persen dan 5,75 persen masing-masing.

 “Meski demikian, rupiah mungkin terlalu memperoleh dukungan di tengah pencarian yield, dan rentan terhadap risiko defisit transaksi berjalan yang lebih lebar,” terang Chang, dikutip dari Bloomberg.

Seiring dengan pergerakan rupiah pada Senin (27/1), mata uang lainnya di Asia mayoritas juga melemah terhadap dolar AS di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai penyebaran virus corona baru.

Won Korea Selatan memimpin pelemahan di Asia dengan depresiasi tajam 0,74 persen, diikuti yuan offshore China yang melemah 0,42 persen pada pukul 08.14 WIB.

“Dampak negatif dari penyebaran virus corona membebani aset-aset berisiko, tetapi sentimen yang mendasarinya masih tetap mendukung,” tutur Roong Sanguanruang, seorang analis pasar di Bank Ayudhya Pcl., Bangkok.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau turun tipis 0,028 poin atau 0,03 persen ke level 97,825 pukul 08.04 WIB.

Indeks dolar AS tergelincir ke zona merah setelah mampu ditutup menguat 0,16 persen atau 0,160 poin di posisi 97,853 pada Jumat (24/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper