Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten baru, PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. (PGJO) melaju di zona hijau pada hari pertama resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Pada Rabu (8/1/2020), PGJO mencatatkan saham perdana dengan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) di level Rp80 per saham.
Setelah resmi diperdagangkan, saham perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata itu mengalami penguatan harga. Berdasarkan data Bloomberg, PGJO naik 8 poin atau 10% ke level Rp88 per saham hingga akhir sesi I perdagangan Rabu (8/1/2020). Artinya, tidak terjadi auto reject atas terhadap pergerakan saham emiten baru itu.
Saat itu, terjadi 15 kali transaksi PGJO yang melibatkan 310.700 saham. Gross value transaksi itu mencapai Rp27,34 juta yang mayoritas dibukukan oleh Maybank Kim Eng Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi Rp26,4 juta.
Sejalan dengan kenaikan harga saham, kapitalisasi pasar PGJO terkerek dari Rp24,5 miliar menjadi Rp26,95 miliar.
Tourindo Guide Indonesia merupakan startup yang bergerak di bidang digital tourism marketplace yang pertama melantai dan menjadi anggota papan akselerasi pertama pada 2020. Perusahaan ini memiliki platform aplikasi bernama Pigijo.
Baca Juga
PGJO melepas sebanyak 48,98% dari total saham kepada masyarakat dengan total penawaran senilai Rp12 miliar. PT Surya Fajar Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO pengelola startup Pigijo itu.
Setelah IPO, komposisi pemegang saham PGJO terdiri atas Claudia Ingkiriwang 17,7%, Darren Arthur Philip Setiawan 10,2%, PT Surya Fajar Capital Tbk. 15,46%, Ellen Yanury Luassa 3,83%, Henri Widodo 3,83%, dan publik 48,98%.