Bisnis.com, JAKARTA – PT Tourindo Guide Indonesia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia yang dikutip pada Selasa (31/12/2019), dalam pencatatan di Bursa, perseroan mendapatkan kode saham PGJO.
Dikutip dari prospektus awal, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa digital travel Indonesia melalui aplikasi Pigijo itu, akan menawarkan sebanyak 150 juta saham baru kepada publik atau sebesar 48,98% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham dengan nilai nominal Rp80 per saham.
Harga penawaran telah ditetapkan sebesar Rp80 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraup dana sebesar Rp12 miliar dari IPO.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan seperti biaya pemasaran dan promosi, biaya sewa, serta biaya operasional guna mendukung kegiatan usaha perseroan.
Perusahaan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-3 Januari 2020. Perseroan berharap dapat melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2020.
Tourindo Guide berdiri pada 2017. Setahun berikutnya, perseroan memulai pengembangan bisnis, mengembangkan hubungan dengan komunitas blogger, meluncurkan www.pigijo.com, dan membangun hubungan dengan mitra bisnis.
Pada 2019, perseroan menjadi marketplace untuk pengalaman lokal, transportasi, tiket pesawat, penginapan, asisten lokal, suvenir, restoran. Pada tahun yang sama perseroan meluncurkan aplikasi pada Playstore dan Apps Store.