Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Sentuh Level Rp13.995 Pagi Ini

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut menuju hari keenam berturut-turut hari ini, Selasa (10/12/2019), bahkan meninggalkan level Rp14.000.
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA –Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut menuju hari keenam berturut-turut hari ini, Selasa (10/12/2019), bahkan meninggalkan level Rp14.000.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 15 poin atau 0,11 persen di level Rp13.995 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (9/12) rupiah ditutup di level Rp14.010 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 28 poin atau 0,20 persen, penguatan hari perdagangan kelima berturut-turut.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,013 poin atau 0,01 persen ke level 97,657 pada pukul 08.01 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 97,652 setelah pada akhir perdagangan Senin (9/12) ditutup melemah 0,056 poin atau 0,06 persen ke level 97,644.

Dilansir Reuters, dolar bergerak stabil karena investor menantikan batas waktu 15 Desember untuk pengenaan tarif impor tambahan, pemilihan Inggris, dan pertemuan bank sentral di Eropa dan AS.

Investor menuggu apakah AS akan meneruskan putaran tarif baru pada hari Minggu, atau apakah kesepakatan dengan China dapat dicapai sebelum itu.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pada hari Jumat bahwa batas waktu 15 Desember masih ada, tetapi Bloomberg melaporkan bahwa Menteri Pertanian Sonny Perdue mengatakan tarif tidak mungkin berlaku.

"Ada dua risiko," kata analis Westpac FX Imre Speizer, seperti dikutip Reuters.

"Perdagangan masih merupakan faktor utama, tetapi saya pikir pasar masih cukup optimis. Semua gerakan kecil ini hanya efek dan tidak benar-benar memberi tahu Anda apa yang sedang terjadi,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper