Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Fibreboard Industry berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 10 Desember 2019. Perusahaan pengolahan kayu itu, menetapkan harga penawaran saham sebesar Rp105 per saham.
Berdasarkan informasi dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip Rabu (4/12/2019), perseroan menawarkan 1,41 miliar unit saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun, harga penawaran saham ditetapkan sebesar Rp105 per saham.
IPO saham perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif di OJK pada 2 Desember 2019. Selanjutnya, perseroan melakukan masa penawaran umum pada 3-4 Desember 2019. Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 10 Desember 2019.
Perseroan telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara, PT Corpus Sekuritas Indonesia dan PT Panin Sekuritas Tbk. bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Perseroan mengadakan program ESA dengan mengalokasikan sebesar 1,20% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 16,89 juta saham. Perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program MSOP sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham atau sebanyak-banyaknya 94,12 juta saham.
Indonesia Fibreboard Industry (IFI) bergerak di industri pengolahan kayu seluas 50 ha yang berlokasi di Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pada awalnya, IFI hanya memproduksi Medium Density Fibreboard (MDF) dengan kapasitas mesin terpasang sebesar 250.000 m3 per tahun. Selanjutnya, perusahaan memperluas variasi produk kayu olahan lainnya seperti Veneer dan Plywood.