Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai rencana IPO Lion Air dan target kontrak baru PT PP Presisi Tbk. (PPRE) menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Jumat (22/11/2019).
Berikut perincian topiknya:
Layar Terkembang Emiten Pelayaran. Layar emiten-emiten pelayaran masih mengembang sepanjang tahun ini dengan dijaringnya kontrak-kontrak baru demi menambah pundi-pundi perseroan.
Lion Air Tunda Rencana IPO. PT Lion Mentari Airlines dikabarkan menunda aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham yang seharusnya dieksekusi pada tahun ini.
Fund Manager Selektif Pilih Portofolio. Para fund manager agar untuk lebih selektif dalam menentukan aset dasar reksa dana saham seiring dengan belum memuaskannya performa mayoritas produk akibat memburuknya prospek kinerja indeks harga saham gabungan.
BEI Bidik Porsi Syariah 10%. Bursa Efek Indonesia menargetkan porsi investor syariah sebesar 10% dari total investor di pasar modal Indonesia seiring dengan terus berkembangnya industri tersebut.
PPRE Bidik Pertumbuhan 30%. PT PP Presisi Tbk. membidik pertumbuhan nilai kontrak baru hingga 30% pada tahun depan seiring dengan prediksi iklim bisnis yang lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.
Yield SUN Bertengger di Level 6,9%. Imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun bakal bertahan pada posisi 6,9% pada 2020. Ekonom Bank Sinarmas Rachel Elizabeth Hosanna mengatakan yield SUN tenor 10 tahun bisa menyentuh 6,9% akibat apresiasi rupiah.