Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Hindari Risiko, IHSG dan Bursa Asia Kompak Melemah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2019), seiring dengan pelemahan mayoritas bursa saham di Asia.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2019), seiring dengan pelemahan mayoritas bursa saham di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka turun 0,26 persen atau 15,84 poin di level 6.136,25 pada pukul 08.55 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (19/11), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.152,09 dengan penguatan 0,48 persen atau 29,46 poin.

Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia bergerak negatif pada Rabu (20/11) pagi. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun 0,64 persen dan 0,49 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melorot 1 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan blue chip CSI 300 China masing-masing turun 0,21 persen dan 0,23 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,90 persen pada pukul 08.57 WIB.

Dilansir dari Reuters, bursa saham Asia bergerak ke posisi lebih rendah di tengah kurangnya kejelasan tentang pembicaraan perdagangan antara pemerintah Amerika Serikat dan China.

Hingga kini, pembicaraan perdagangan AS-China belum juga menghasilkan progres nyata selain aliran pesan yang saling bertentangan dari kedua belah pihak.

“Ini adalah hari yang sangat menghindari risiko. Ada kesan sedikit hati-hati dan beragam pesan dari negosiasi perang dagang,” ujar analis Westpac FX Imre Spiezer.

Di sisi lain, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia berpendapat IHSG diperkirakan akan bergerak flat menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI).

“IHSG hari ini kami perkirakan akan cenderung flat, menanti arah kebijakan suku bunga BI yang akan diumumkan pada Kamis [21 November] mendatang,” tutur Samuel Sekuritas, seperti dikutip dari publikasi riset hariannya.

Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan suku bunga akan flat di level 5 persen, sedangkan ekonom Samuel sekuritas memperkirakan BI akan sekali lagi memotong suku bunga pada sisa tahun ini. 

Dari luar negeri, para pelaku pasar masih mencermati ancaman Presiden AS Donald Trump terkait kenaikan tarif dagang jika pihak China tidak menyetujui kesepakatan dagang “fase satu” antara kedua negara.

“Sementara itu, investor juga sedang menanti rilis risalah Rapat FOMC yang dapat membantu investor menerka arah kebijakan The Fed ke depannya,” tambahnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah mampu terapresiasi tipis 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.085 per dolar AS Rabu (20/11) pukul 08.09 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper