Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rebound ke Zona Hijau, Investor Tunggu Kepastian AS-China

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2019).
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka naik 0,23 persen atau 14,31 poin di level 6.136,94 pada pukul 08.55 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (18/11), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.122,62 dengan koreksi tipis 0,09 persen atau 5,72 poin.

Binaartha Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG akan berbalik menguat pada perdagangan Selasa, setelah berakhir turun pada perdagangan kemarin.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta, terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat.

“Berdasarkan indikator, MACD sudah menunjukkan sinyal dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral,” papar Nafan.

Di sisi lain, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia berpendapat IHSG akan bergerak flat dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Senin (18/11), bursa saham AS ditutup flat dengan Dow Jones (+0,11 persen), S&P (+0,05 persen), dan Nasdaq (+0,11 persen).

“Investor nampaknya kembali dalam fase menunggu kepastian perang dagang AS-China. Pihak China tampak pesimistis terhadap kesepakatan dagang karena Presiden AS Donald Trump masih tidak mau menghapus tarif seperti yang diminta pihak China,” papar Samuel Sekuritas, seperti dikutip dari publikasi riset hariannya. 

Sementara itu, pasar regional Asia kemarin rata-rata ditutup menguat kecuali Kospi (-0,1 persen) dan IHSG (-0,09 persen). Menurut data RTI, IHSG telah membukukan Net Sell asing total mencapai Rp4,82 triliun selama 1 bulan terakhir.

Para pelaku pasar nampaknya sedang menunggu kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan pada Kamis 21 November 2019 mendatang. Hingga saat ini, BI telah melakukan pemotongan suku bunga 4 kali berturut-turut sejak Juli 2019.

Ekonom Samuel Sekuritas Akmad Mikail memperkirakan BI akan kembali memotong suku bunga untuk ke-5 kalinya pada tahun ini.

“Dengan minimnya sentimen positif, kami memperkirakan IHSG akan bergerak flat dengan kecenderungan melemah,” tambahnya.

Seiring dengan pergerakan IHSG pagi ini, indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun 0,45 persen dan 0,34 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,44 persen.

Sebaliknya, indeks saham blue chip CSI 300 China dan indeks Hang Seng Hong Kong masing-masing mampu naik 0,16 persen dan 0,73 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah lanjut melemah 12 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.091 per dolar AS pada pukul 08.50 WIB.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper