Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut PT PPA: Nindya Karya Kemungkinan IPO Pada 2022

Direktur Utama PT PPA Iman Rachman mengungkapkan, skema ini menjadi salah satu pilihan yang akan dijalankan PPA untuk keluar dari perusahaan konstruksi milik pemerintah itu. PT PPA telah menangani Nindya Karya sejak 2012 silam.
PT Nindya Karya./Istimewa
PT Nindya Karya./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG – PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tengah membahas kemungkinan PT Nindya Karya (Persero) untuk  penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2022 mendatang.

Direktur Utama PT PPA Iman Rachman mengungkapkan, skema ini menjadi salah satu pilihan yang akan dijalankan PPA untuk keluar dari perusahaan konstruksi milik pemerintah itu. PT PPA telah menangani Nindya Karya sejak 2012 silam.

Iman mengatakan, masa penyehatan ideal untuk Nindya Karya diperkirakan memakan waktu selama lima hingga sepuluh tahun. Perkiraan ini juga didukung oleh kehadiran Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2012 yang menyebutkan Nindya Karya akan dikembalikan pada pemerintah selambatnya pada 2020.

“Pengembalian ini kami harapkan dalam bentuk IPO, karena kami membutuhkan gain-nya dari upaya tersebut,” katanya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat pekan ini.

Iman mengatakan, kemungkinan Nindya Karya melakukan IPO cukup terbuka lebar. Hal sama juga pernah terjadi kepada perusahaan yang ditangani oleh PT PPA sebelumnya, yakni PT Waskita Karya Tbk..

Pada 2010 lalu, Waskita Karya menjadi anak usaha PT PPA melalui program restrukturisasi/revitalisasi (R/R) dengan skema penyertaan modal. Dua tahun kemudian, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi ini sukses melakukan IPO setelah kepemilikannya dikembalikan terlebih dahulu kepada pemerintah.

PT PPA merupakan BUMN yang memiliki tugas untuk melakukan restrukturisasi dan penyehatan BUMN atau BUMD, kegiatan investasi, pengelolaan aset, dan advisory. Perseroan memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT PPA Finance, PT PPA Kapital, dan PT Nindya Karya.

Dari sisi kinerja, hingga triwulan III/2019 PT PPA telah membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,838 triliun. Angka ini meningkat 4% secara year-on-year.

Sementara itu, total aset PT PPA juga mengalami peningkatan sebesar 31% secara year-on-year menjadi Rp13,648 triliun. Adapun capaian EBITDA turut naik senilai Rp589 miliar, atau meningkat 14% year-on-year.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper