Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Sentimen yang Membayangi Pasar Obligasi pada Hari Ini

Investor pasar saham direkomendasikan beli dengan volume kecil pada perdagangan hari ini.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat beberapa sentimen yang diprediksi bakal memengaruhi pasar obligasi hari ini. Berikut sentimen-sentimennya. 

Dikutip dari hasil risetnya, Rabu (6/11/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan secara umum hingga akhir tahun harga obligasi bakal bergerak mengikuti sentimen. Adapun, dia memproyeksikan bahwa geliat pasar obligasi bakal positif dengan asumsi imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun yang menyentuh sempat 6,95%. 

Terlepas dari itu, beberapa sentimen yang diprediksi bakal memengaruhi pasar hari ini yaitu pertama, pernyataan Presiden China Xi Jinping yang menginginkan perang dagang dengan Amerika Serikat reda. Dia pun menyatakan agar pengenaan tarif bisa dihentikan. 

Xi juga berjanji akan terus menurunkan tarif dan biaya transaksi institusional, sama seperti janjinya dahulu. Negosiator China saat ini fokus terhadap penghapusan tarif barang senilai US$110 miliar yang telah diberlakukan sejak September, serta menurunkan tarif 25% untuk barang senilai US$250 miliar yang dimulai sejak tahun 2018. China juga menuntut agar rencana kenaikan tarif kembali untuk barang sebesar US$160 miliar yang dijadwalkan pada 15 Desember terhadap produk berupa ponsel dan notebook.

Sentimen kedua, defisit perdagangan antara China dan Amerika Serikat menurun. Tercatat, defisit perdagangan China dan Amerika Serikat menyusut 4,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi US$37 miliar atau menyentuh titik terendah dalam kurun waktu 3 tahun. Sementara itu, ekspor barang Amerika Serikat ke China pun turun ke level 10%, yang merupakan level terendah dalam kurun waktu 5 bulan. 

Dengan demikian, defisit dagang kedua negara masih bisa menurun lagi dengan inisiasi kesepakatan. 

Terakhir, kondisi pertumbuhan ekonomi RI pada kuaetal III/2019 sebesar 5,02% secara tahunan dan 3,06% secara kuartalan melampaui ekspektasi analis. Meskipun cukup positif, awam mendung masih membayangi karena ketidakpastian global yang menekan sembilan sektor hingga kuartal III/2019 begitu pula dengan penurunan komoditas migas dan nonmigas yang memperlambat kegiatan ekspor.

Maximilianus juga menekankan adanya ketidakpastian dari dalam negeri menjelang kuartal III/2019 dari sisi kondisi politik sehingga memberikan ketidakpastian bagi iklim investasi sehingga pelaku usaha lebih menahan untuk ekspansi.

Atas kondisi tersebut, dia menyarankan agar investor melakukan pembelian dalam volume kecil pada perdagangan hari ini.

"Kami merekomendasikan beli pada hari ini dengan volume kecil," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper