Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Melemah, IHSG Tergelincir

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,74 persen atau 46,61 poin ke level 6.217,54 pada akhir perdagangan hari ini.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (6/11/2019), di tengah pelemahan mayoritas bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,74 persen atau 46,61 poin ke level 6.217,54 pada akhir perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Selasa (5/11), IHSG mampu rebound dan mengakhiri pergerakannya di level 6.264,15 dengan kenaikan tajam 1,36 persen atau 83,81 poin, setelah tertekan di zona merah tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Sebelum berbalik melemah, indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,16 persen atau 9,77 poin di posisi 6.273,92 pada Rabu (6/11) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.198,49 – 6.274,29.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin oleh sektor finansial yang turun 1,6 persen dan disusul sektor sektor infrastruktur yang turun 1,18 persen. Tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor tambang yang naik 1 persen.

Sebanyak 134 saham menguat, 284 saham melemah, dan 241 saham stagnan dari 659 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing 3,26 persen dan 3,13 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir perdagangan.

Seiring dengan pelemahan IHSG, mayoritas indeks saham lain di Asia rata-rata juga bergerak melemah, di antaranya indeks Shanghai Composite dan CSI 300 yang turun masing-masing 0,43 persen dan 0,45 persen, sedangkan indeks FTSE Straits Time lmelemah 0,42 persen.

Di sisi lain, indeks Hang Seng berbalik menguat 0,02 persen, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 menguat masing-masing 0,02 persen dan 0,22 persen.

Dilansir Reuters, bursa Asia melemah karena investor menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai perundingan perdagangan AS-China.

Imbal hasil obligasi Treasury AS melemah tipis karena investor mengambil jeda di tengah proses penyelesaian kesepakatan perdagangan AS dan negosiator China. Dua ekonomi terbesar di dunia ini telah mengisyaratkan upaya untuk perjanjian perdagangan fase pertama bulan ini.

"Bursa telah menguat dengan baik, tetapi mungkin ada beberapa konsolidasi," kata Shane Oliver, kepala analis investasi dan kepala ekonom di AMP Capital Investors, seperti dikutip Reuters.

"Perang perdagangan adalah alasan terbesar bahwa pertumbuhan global telah melemah selama 18 bulan terakhir. Kami ingin melihat tarif diturunkan. Kami masih menunggu tanda-tanda resolusi yang lebih jelas,” lanjutnya.

Pedagang dan investor berharap pakta perdagangan CHina-AS akan mencabut kembali setidaknya sejumlah tarif impor yang diberlakukan Washington dan Beijing, tetapi masih belum pasti kapan atau di mana Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian.

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

BBRI

-3,26

BMRI

-3,13

BBCA

-1,02

TLKM

-1,77

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

BYAN

+8,27

MPRO

+24,83

SMMA

+4,17

INTP

+2,99

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper