Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Nantikan Rilis Data GDP Indonesia Hari Ini

Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Tradingeconomics, sepanjang kuartal III pertumbuhan GDP berada pada level 5,01 persen atau lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti saat mengumumkan berita resmi statistik, Senin (2/9/2019)/Bisnis-Gloria Fransisca.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti saat mengumumkan berita resmi statistik, Senin (2/9/2019)/Bisnis-Gloria Fransisca.

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik atau BPS akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 pada hari ini, Selasa (5/11/2019). Data ini bisa menjadi sentimen penggerak di pasar modal maupun pasar uang.

Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Tradingeconomics, sepanjang kuartal III pertumbuhan GDP berada pada level 5,01 persen atau lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi yang melambat diiringi dengan perlambatan ekspor sepanjang kuartal III tahun ini,” kata tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa (5/11/2019).

Menurut mereka, melambatnya ekonomi dunia serta trend penurunan harga komoditas masih menjadi kendala dimana pertumbuhan ekspor saat ini masih didominasi oleh produk dari komoditas. Sementara itu, investasi dari penanam modal asing diharapkan masih tetap kuat pada kuartal IV nanti.

“Kami melihat saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Inflasi yang terjaga stabil dan komitmen pemerintah serta peran bank sentral diharapkan dapat menopang perekonomian dalam negeri.”

Tim riset Pilarmas yang dipimpin Maximilianus Nico Demus itu mengatakan, meskipun rilis kinerja keuangan kuartal III sejauh ini masih terlihat baik, namun yang jadi permasalahan adalah emiten yang mengandalkan ekspor mendapatkan tekanan dimana bea masuk di beberapa negara mitra dagang mengalami hambatan, sehingga perusahaan eksportir mengalami kenaikan biaya penjualan.

Berdasarkan analisa teknikal, Pilarmas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada level 6.162 – 6.234.

Pada perdagangan kemarin, indeks Eropa dan AS menguat dengan sentimen mengenai kesepakatan perdagangan dan bagusnya data pengangguran di Negeri Paman Sam.

Pada akhir perdagangan Senin (4/11), IHSG melemah 0,43 persen atau 26,85 poin ke level 6.180,34. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran 6.180,34-6.242,08.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper