Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia layanan taksi, PT Blue Bird Tbk. mengalami penurunan laba bersih pada periode kuartal III/2019 sebesar 31,47 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten bersandi saham BIRD tersebut mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp229,33 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp334,66 miliar.
Penurunan laba bersih itu sejalan dengan menyusutnya pendapatan perusahaan taksi biru itu. Pada Januari-September 2019, BIRD mengantongi pendapatan senilai Rp2,96 triliun atau 4,51 persen lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan per kuartal III/2018 senilai Rp3,1 triliun.
Di sisi lain, beban langsung perseroan pada 9 bulan pertama 2019 tercatat lebih rendah 4,44 persen menjadi Rp2,15 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,25 triliun.
Dari hasil tersebut, perseroan mencatatkan laba kotor senilai Rp810,63 miliar. Catatan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp850,11 miliar.
Di sisi lain, beban usaha perseroan per kuartal III/2019 tercatat meningkat 17,23 persen menjadi Rp519,12 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp442,8 miliar.
Baca Juga
Sebelumnnya, manajemen BIRD memproyeksikan kinerja perseroan akan lebih baik pada kuartal IV/2019 dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Direktur Keuangan Blue Bird Sandy Permadi mengatakan bahwa kuartal IV merupakan siklus yang baik bagi perseroan. Menurutnya, kinerja perseroan akan terdongkrak oleh momen libur Natal dan tahun baru.
“Kuartal IV secara siklus ada periode yang cukup baik bagi perusahaan,” katanya.