Bisnis.com, JAKARTA – Spotify mencatatkan pendapatan per kuartal yang melampaui perkiraan analis di bursa Wall Street, Senin (28/10/2019). Hal ini terjadi lantaran perusahaan streaming musik tersebut berhasil menggaet lebih banyak pelanggan berbayar melalui layanan premiumnya.
Pelanggan Spotify premium naik 31 persen menjadi 113 juta dari tahun sebelumnya. Sebelumnya, analis memperkirakan Spotify akan memiliki 112,9 juta pelanggan berbayar, menurut data IBES dari Refinitiv.
Hingga kuartal IV/2019, Spotify memperkirakan jumlah pelanggan premiumnya mencapai 120 – 125 juta, atau setidaknya berada di antaranya yaitu 122,6 juta.
Dampaknya, saham Spotify meningkat hingga 4,4 persen menjangkau US$126. Sejak awal tahun, saham perusahaan Swedia tersebut juga telah meningkat sekitar 6 persen.
Pendapatan Spotify juga naik 28 persen menjadi 1,73 miliar euro untuk tiga bulan yang berakhir pada September. Analis sebelumnya mengekspektasikan pendapatan Spotify pada angka 1,72 miliar euro.
Perusahaan memperkirakan total pendapatan 1,74 miliar euro hingga 1,94 miliar euro untuk kuartal keempat mendatang. Analis mengekspektasikan pendapatan 1,89 miliar euro.
Pada kuartal III tahun ini, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk adalah 241 juta euro (US$267,34 juta) atau 36 sen per saham, dibandingkan dengan 43 juta euro atau 23 sen per saham tahun lalu.
Sejak awal hadir pada lebih dari satu dekade lalu, Spotify telah berhasil mengatasi penolakan dari label rekaman dan beberapa musisi besar. Spotify dianggap telah berhasil membentuk cara baru orang dalam mendengarkan musik.
Spotify juga telah menghadapi persaingan dari banyak kompetitor raksasanya, seperti Apple dengan iTunes dan perusahaan lainnya.