Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN BARU: Digital Mediatama Maxima (DMMX) Incar Pendapatan Rp100 Miliar

Dana IPO PT Digital Mediatama Maxima Tbk. akan digunakan untuk modal kerja sama 3 tahun ke depan dengan komposisi Rp270 miliar pada 2020, Rp80 miliar pada 2021, dan sisanya pada 2022.
Seremoni pencatatan saham perdana PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) di Bursa Efek Indonesia, Senin (21/10/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Seremoni pencatatan saham perdana PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) di Bursa Efek Indonesia, Senin (21/10/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten digital, PT Digital Mediatama Maxima Tbk. menargetkan pendapatan pada akhir tahun ini bakal mencapai Rp100 miliar.

Direktur Digital Mediatama Maxima Supardi Tan optimistis target pendapatan yang dibuat berdasarkan analisis Kresna Sekuritas dan Trimegah Sekuritas pada tahun ini bakal terealisasi.

“Berdasarkan data analisis Kresna dan Trimegah, kami yakit dapat mencapai Rp100 miliar untuk pendapatan 2019,” kata Supardi di Bursa Efek Indonesia, Senin (21/10/2019).

Adapun dengan pendapatan tersebut, diharapkan laba perseroan menjadi Rp12 miliar pada akhir tahun ini. Pendapatan dan laba tersebut masing-masing tumbuh 70,79% dan 58,52% dari posisi pada akhir tahun lalu yang senilai Rp58,55 miliar dan Rp7,57 miliar.

EMITEN BARU: Digital Mediatama Maxima (DMMX) Incar Pendapatan Rp100 Miliar

Emiten bersandi saham DMMX ini baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Senin (21/10/2019).

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,69 miliar saham atau setara dengan 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, perseroan meraup dana segar hingga Rp619,23 miliar.

Berdasarkan prospektus IPO, dana tersebut akan digunakan sebanyak 75% untuk peningkatan modal kerja, 20% untuk investasi di bidang teknologi informasi, dan 5% untuk pengembangan dan pembinaan SDM.

Supardi melanjutkan, sebanyak 75% dari working capital utamanya untuk membiayai model bisnis infrastructure as a service (IAAS) yaitu usaha sistem sewa-pakai infrasktruktur seperti kios digital dan juga penyediaan layanan end-to-end, seperti sistem operasi, pemeliharan infrastruktur dan pengelolaan konten.

Dirinya menggambarkan untuk memasang satu layar yang termasuk peripheral pendukung proyek dibutuhkan dana sekitar Rp13 juta—Rp15 juta.

Sejauh ini, DMMX mengungkapkan sudah ada beberapa prospek yang sudah masuk sekitar 15.000—18.000 layar hingga tahun depan. Dengan demikian, untuk segmen bisnis IAAS, perseroan akan menggelontorkan dana hingga Rp270 miliar pada 2020.

Supardi melanjutkan bahwa dana IPO ini akan digunakan untuk modal kerja sama 3 tahun ke depan dengan komposisi Rp270 miliar pada 2020, Rp80 miliar pada 2021, dan sisanya pada 2022.

“Kalau ditanya pertumbuhannya bagaimana, hingga buku April total toko yang sudah kami pasang ada 4.600 dan jumlah screen 5.700,” ujarnya.

Perseroan menargetkan pada akhir tahun ini bisa memperluas layanan ke 7.000 toko dengan 9.000 layar.

Sementara pada tahun depan, jumlah layar diharapkan tumbuh dua kali lipatnya menjadi 18.000 layar yang mana hampir 80% dari target tersebut sudah “diamankan” lewat komitmen yang diberikan oleh pelanggan.

“Jadi angka 18.000 pada tahun depan hampir pasti sudah tercapai,” tutur Supardi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper