Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas: Ruang Pergerakan IHSG Sekitar 6.010-6.060

Pasar dibayangi oleh negosiasi perang dagang dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Karyawan berkomunikasi di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berpotensi menguat ke level 6.010--6.060 pada perdagangan hari ini.

Pada akhir perdagangan Rabu (09/10/2019) IHSG ditutup melemah 10 poin atau 0,17% ke level 6.029.

Sektor industri konsumsi, aneka industri bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG tersebut. Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp33 miliar.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menilai hari ini pelaku pasar akan kembali mencermati jalannya perundingan dagang AS--China.

"China dikabarkan masih sangat terbuka untuk mencapai kesepakatan partial bersama dengan Amerika. China masih berusaha untuk mengurangi dampak akibat perang dagang yang terjadi antara kedua negara tersebut," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset harian, Kamis (10/10/2019).

Para negosiator kedua negara, lanjut riset tersebut, tampaknya memang sedari awal tidak terlalu optimis dengan kesepakatan yang luas pada pekan ini.

Namun sekali lagi, China akan mencoba untuk membuat kesepakatan yang kecil, seperti yang telah di cobanya pada 2017 lalu.

China akan mencoba membuat kesepakatan jika Trump tidak akan mengenakkan tarif yang lebih tinggi pada pertengahan bulan ini, dan tentunya pada Desember nanti.

Sebagai gantinya, China akan melakukan pembelian produk pertanian dengan kesepakatan yang berlaku.

China siap untuk melakukan pembelian yang di mana sebelumnya 20 juta saat ini menjadi 30 juta ton per tahun.

"Pertanyaannya adalah, apakah Amerika mau untuk melakukan kesepakatan partial tersebut? Meskipun saat ini ada tekanan dari domestik, dan tentu saja harga diri Trump yang pernah mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah menerima kesepakatan yang kecil," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Sementara itu, rilis Risalah FOMC The Fed menunjukkan bahwa pertemuan pada September menunjukkan pasar ternyata mengharapkan penurunan tingkat suku bunga yang lebih besar.

Meskipun seperti yang diketahui, The Fed menyetujui penurunan tingkat suku bunga, namun dokumen yang telah dikeluarkan menunjukkan bahwa ada perpecahan di antara anggota mengenai kebijakan The Fed di masa yang akan datang.

Dari dalam negeri, sentimen akan datang dari respons terhadap upaya pemerintah menghapus AMDAL. Dengan dicoretnya AMDAL, pengusaha cukup memastikan bahwa bangunan yang akan dibangun sesuai dengan ketentuan tata ruang dan perlu memastikan bahwa pengusaha terkait memang merupakan pihak yang menguasai tanah tersebut.

"Kami melihat bahwa hal ini penting untuk terus mendorong peringkat ease doing business di Indonesia menjadi lebih baik, dan tentunya hal ini akan meningkatkan arus investasi di Indonesia," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper