Bisnis.com, JAKARTA--Pemangkasan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia diperkirakan bakal mengancam kinerja reksa dana pasar uang pada akhir tahun.
Pasalnya, penurunan suku bunga 7-Day Reserve Repo Rate (7-DRRR) akan diikuti oleh suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
Reksa dana pasar uang yang mayoritas penempatan investasinya di deposito pun diperkirakan bakal tertekan kendati tidak dalam waktu dekat. Adapun, perbankan masih memiliki waktu transisi untuk merespons penurunan suku bunga acuan dari BI tersebut.
Berdasarkan data Infovesta Utama per 23 Agustus 2019, kinerja indeks reksa dana pasar uang menempati posisi kedua sebesar 3,42% ytd, di bawah kinerja indeks acuannya yaitu suku bunga LPS sebesar 3,65%.
Sementara itu, indeks reksa dana pendapatan tetap mencetak kinerja tertinggi sebesar 6,20%.
Selanjutnya kinerja indeks reksa dana campuran tercatat 2,80% dan kineja indeks reksa dana pasar saham sebesar -6,37%.
Baca Juga
Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan penurunan suku bunga BI yang sesuai dugaan otomatis bakal mempengaruhi kinerja produk reksa dana pasar uang.
“Menurut saya, otomatis [reksa dana] pasar uang akan terpengaruh tapi tidak dalam jangka waktu dekat. Mungkin baru kelihatan 3 bulan lagi minimal, di akhir tahun,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (26/8/2019).
Produk Reksa Dana Pasar Uang dengan Return Tertinggi Year-to-Date | |
---|---|
Nama Produk | Return (%) |
PNM Puas | 162,89 |
Cipta Dana Lancar | 100,28 |
Mega Dana Lancar | 39,96 |
Reksa Dana Cipta dana Tunai | 11,57 |
Emco Pasar Uang Berkembang | 8,81 |
Sumber: Pasardana.id, per 23 Agustus 2019.
Oleh karena suku bunga telah turun sebesar 50 bps sejak awal tahun, Infovesta Utama pun merevisi turun target kinerja reksa dana pasar uang tahun ini menjadi sekitar 4,75% dari sebelumnya sebesar 5,00%—5,25%.
Setelah menurunkan suku bunga 7-DRRR ke level 5,00% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu, Bank Indonesia diperkirakan masih berpeluang menurunkan bunga sekali lagi sebesar 25 bps menjelang akhir tahun.
Adapun, Wawan merekomendasikan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap kepada investor yang ingin memaksimalkan keuntungan untuk sekarang ini.
Dirinya menjelaskan, produk reksa dana pasar uang akan tetap menarik bagi investor yang ingin mencari aset yang aman dan likuid.
Adapun, produk reksa dana pasar uang selalu dibandingkan dengan deposito. Namun, reksa dana pasar uang dinilai lebih unggul ketimbang deposito karena investor dapat keluar-masuk kapan saja.
“Kalau masalah return ya setara dengan deposito pun menurut saya itu sudah sangat baik,” jelas Wawan.