Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Terseret Sentimen Negatif, IHSG Ditutup Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,63 persen atau 39,63 poin ke level 6.210,96 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. 
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2019), sejalan dengan pelemahan bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,63 persen atau 39,63 poin ke level 6.210,96 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. 

Pada perdagangan Senin (12/8), IHSG berakhir di level 6.250,59 dengan melemah 0,50 persen atau 31,54 poin. Sebelum melanjutkan pelemahannya, indeks sempat beringsut ke zona hijau dengan dibuka naik 0,01 persen atau 0,71 poin di level 6.251,31 pagi ini.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.198,07-6.251,31.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar yang turun 2,29 persen dan barang konsumsi yang melemah 1,26 persen. Adapun sektor pertanian dan perdagangan masing-masing menguat 2,99 persen dan 0,06 persen.

Sebanyak 152 saham menguat, 260 saham melemah, dan 239 saham stagnan dari 652 saham yang diperdagangkan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 2,06 persen dan 1,56 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG hari ini.

IHSG melemah di saat perdagangan di bursa Bursa saham Asia melemah karena kekhawatiran tentang perang dagang China-AS, aksi protes di Hong Kong, dan jatuhnya mata uang peso Argentina mendorong investor mencari aset save haven seperti obligasi, emas, dan yen.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang tergelincir 1 persen, indeks Nikkei 225 dan Topix ditutup melemah masing-masing 1,11 persen dan 1,15 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,85 persen.

Pasar saham utama Hong Kong, indeks Hang Seng, ditutup merosot 2,1 persen ke  level terendah dalam tujuh bulan terakhir, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,63 persen.

"Protes di Hong Kong menjadi sentimen negatif untuk saham, yang sudah dalam fase penyesuaian karena ada pembicaraan bahwa perang perdagangan akan memicu resesi," kata Kiyoshi Ishigane, kepala fund manager di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co, seperti dikutip Reuters.

Bandara Hong Kong, bandara kargo tersibuk di dunia, dibuka kembali pada hari Selasa setelah demonstran melakukan blokade pada hari sebelumnya. Suasana tetap hati-hati karena demonstrasi yang semakin keras telah menjerumuskan wilayah yang dikuasai China ini ke dalam krisis paling serius dalam beberapa decade terakhir.

Aksi protes selama berminggu-minggu ini sebelumnya dipicu oleh penolakan terhadap undang-undang ekstradisi ke China, namun dengan cepat berubah menjadi tantangan terbesar bagi otoritas China sejak mengambil Hong Kong kembali dari Inggris pada tahun 1997.

Sementara itu, indeks Straits Time Singapura melemah 0,97 persen ke level terendah sejak 6 Juni setelah pemerintah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2019. Singapura sering dipandang sebagai penentu bagi pertumbuhan global karena posisinya sebagai pusat perdagangan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper