Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral China menetapkan nilai tukar referensi harian yuan lebih rendah dari level 7 per dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu decade terakhir.
Dilansir dari Bloomberg, People’s Bank of China (PBOC) menetapkan nilai referensi hariannya pada level 7,0039 yuan per dolar AS hari ini, Kamis (8/8/2019). Meskipun yuan menembus level 7 per dolar AS pekan ini untuk pertama kalinya sejak Mei 2008, namun bank sentral belum menetapkan nilai refrensi di level ini sebelumnya.
Angka referensi ini lebih kuat dari proyeksi rata-rata 21 pelaku pasar dan analis dalam survei Bloomberg yang mencapai level 7,0156,. Di pasar spot, yuan terpantau menguat 0,2 persen ke level 7,046 per dolar AS pada pukul 08.43 WIB.
NIlai referensi harian yuan telah menjadi angka yang diawasi ketat oleh pelaku pasar pekan ini setelah tingkat referensi yang lemah pada hari Senin memicu pelemahan terbesar dalam yuan sejak 2015 dan memicu kekhawatiran tentang perang mata uang global.
Meskipun PBOC sejak saat itu telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penurunan dalam yuan, termasuk meyakinkan perusahaan asing bahwa mata uang itu tidak akan melemah secara signifikan, para pedagang tetap khawatir terhadap potensi eskalasi dalam perang dagang dengan AS.
Pemerintah AS pekan ini memberi label China sebagai manipulator mata uang, yang dapat mendorong langkah-langkah reaktif dari PBOC. Kekhawatiran tentang dampak perang perdagangan terhadap ekonomi global sedang tumbuh, dengan bank-bank sentral di Selandia Baru, India dan Thailand membuat kejutan penurunan suku bunga pada hari Rabu (7/8/2019).
Nilai referensi yuan China diterbitkan setiap hari perdagangan pada pukul 9.15 pagi waktu setempat, setelah 14 bank melaporkan nilai tukar yuan versi mereka. Yuan kemudian akan bergerak dalam kisaran 2 persen arah.
Nilai tukar yuan dihitung dengan formula yang memperhitungkan faktor-faktor seperti penutupan perdagangan hari sebelumnya pada pukul 16.30 waktu setempat, pergerakan yuan terhadap mata uang lainnya, dan pergerakan nilai tukar mata uang utama lainnya.
Mekanisme ini telah digunakan untuk mengelola volatilitas setelah China melepas patokan yuan terhadap dolar AS pada tahun 2005. Sebelum tahun 2015, pelaku pasar tidak dapat memberikan penawaran nilai tukar di luar kisaran yang diizinkan dari nilai referensi.
Terakhir kali yuan nyaris menyentuh batas fluktuasi adalah pada Februari 2015 ketika ditutup melemah 1,99 persen dari tingkat referensi. Sistem perdagangan kemudian ditingkatkan setelah devaluasi kejutan pada bulan Agustus tahun itu.