Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Turunnya Permintaan

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,58 persen atau 1,10 poin di level 187,60 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.
Pekerja menyadap pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (20/3)./Antara-Abriawan Abhe
Pekerja menyadap pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (20/3)./Antara-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di Tokyo ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (26/7/2019), menyusul kekhawatiran akan turunnya permintaan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,58 persen atau 1,10 poin di level 187,60 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (25/7), harga karet kontrak Desember 2019 ditutup rebound dengan penguatan 1,40 persen atau 2,60 poin ke level 188,7 yen per kg (lihat tabel).

Sementara itu, harga karet kontrak September 2019 di Shanghai Futures Exchange hari ini berakhir melemah 0,14 persen atau 15 poin di level 10,805 yuan per ton, setelah ditutup rebound 1,6 persen di posisi 10,820 pada Kamis (25/7).

Dilansir Bloomberg, harga karet melemah di tengah kekhawatiran atas turunnya permintaan dari produsen ban karena penjualan mobil yang melambat.

Nissan Motor Co mengumumkan rencana pengurangan produksi setelah melaporkan penurunan laba sebesar 99 persen, tertekan oleh minimnya lini produk baru dan penurunan penjualan kendaraan di AS dan Eropa.

Sementara itu, Ford Motor Co. merilis proyeksi laba tahunan yang mengecewakan para investor karena produsen mobil asal AS tersebut meluncurkan kendaraan sport baru dan berjuang untuk bersaing di pasar mobil China.

Analis di broker komoditas Fujitomi, Kazuhiko Saito mengataka, mengingat adanya perlambatan dalam penjualan mobil global, investor tidak bisa bersikap bullish terhadap harga karet berjangka.

Di sisi lain, pelemahan harga tertahan oleh sentiment dari rencana pertemuan tiga negara produsen utama, Thailand, Indonesia dan Malaysia, pada awal Agustus di Bangkok.

Wakil kerja sama ekonomi internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan pertemuan tersebut memiliki agenda untuk meninjau pasokan dan permintaan karet alam global, termasuk penerapan pembatasan ekspor.

Pembatasan ekspor selama empat bulan oleh Indonesia dan Malaysia yang telah membantu menaikkan harga di paruh pertama akan berakhir pada akhir Juli, sementara Thailand akan berakhir pada akhir September. Tiga negara ini menyumbang dua pertiga dari produksi karet alam global.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember 2019 di Tocom
TanggalHarga (yen/kg)Perubahan (persen)

26/7/2019

187,60

-0,58

25/7/2019

188,70

+1,4

24/7/2019

186,10

-0,48

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper