Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Volume OB SMR Utama (SMRU) Turun Tipis pada Semester I/2019

Penurunan realisasi volume overburden berbanding terbalik dengan produksi batu bara yang justru meningkat cukup besar.
Aktivitas penambangan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Aktivitas penambangan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi volume pengupasan lapisan penutup atau overburden removal batu bara PT SMR Utama Tbk. turun 1 persen secara tahunan pada semester I/2019.

Corporate Secretary SMR Utama Ricky Kosasih mengungkapkan realisasi volume overburden removal (OB) perseroan sebanyak 14,9 juta bank cubic meter (bcm) pada semester I/2019, turun 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, realisasi volume produksi batu bara atau coal getting perseroan tercatat sebanyak1,5 juta ton pada Januari—Juni 2019, naik 30 persen dari semester I/2018.

“Dibanding dengan target perseroan tahun ini, pencapaian sampai dengan Juni 2019 masin on target. [Penurunan volume OB] sesuai dengan mine plan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).

Ricky menyatakan emiten berkode saham SMRU itu masih mengacu kepada target volume OB yang dipasang sejak awal tahun, yakni 30 juta bcm. Operasional pada semester II/2019 perseroan juga diklaim akan berjalan seperti biasa.

“Tetap mengedepankan safety first dalam operasional, strategi untuk mencapai target adalah bekerja sesuai dengan mine plan,” tuturnya.

Sebagai gambaran, saat ini, 100 persen pendapatan SMRU masih berasal dari cucu usaha PT Ricobana Abadi (RBA). Dengan demikian, perseroan masih fokus di bisnis kontraktor pertambangan.

RBA menyediakan jasa penambangan batu bara open pit dan jasa operasional penambangan untuk produsen komoditas itu di Indonesia. Layanan utama RBA yakni pengupasan tanah, penyewaan alat berat, dan pengangkutan batu bara.

Dalam laporan tahunan 2018 SMRU, disebutkan bahwa pendapatan bersih RBA berasal dari pengupasan tanah dan jasa pengangkutan batu bara.

RBA merupakan anak usaha PT Ricobana, dengan kepemilikan saham 99,99 persen. Sementara itu, SMRU mengempit kepemilikan saham 99,99 persen di Ricobana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper