Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai Barry Tinggalkan Teluk, WTI Melemah di Bawah Level US$60

Harga minyak mentah melemah di bawah US$60 per barel karena badai tropis yang menutup hampir tiga perempat produksi Teluk Meksiko di AS bergerak ke daratan.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah di bawah US$60 per barel karena badai tropis yang menutup hampir tiga perempat produksi Teluk Meksiko di AS bergerak ke daratan.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus turun 1,1 persen atau 0,63 poin ke level US$59,58 di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak September melemah 0,24 poin ke level US$66,48 di ICE Futures Europe Exchange.

Dilansir Bloomberg, Badai Barry sekarang menuju daratan dan melemah, pengebor telah mulai memasang kembali instalasi lepas pantai di Teluk Meksiko. Namun, Pemerintah AS mengatakan sekitar 69 persen dari produksi minyak mentah masih ditutup, turun dari 73 persen selama akhir pekan.

Sementara itu, data pemerintah China mencatat perlambatan terendah dalam tiga dekade terakhir pada kuartal kedua di tengah sengketa perdagangan yang berkepanjangan.

Direktur berjangka di Mizuho Securities USA, Bob Yawger mengatakan meskipun harga bertahan mendekati US$60 untuk sebagian besar sesi perdagangan, harga menyeberang di bawah tanda psikologis utama. Hal tersebut memicu aksi jual otomatis yang kemudian mempercepat penurunan.

Minyak mentah telah menguat bulan ini berkat menyusutnya persediaan di AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Namun, ada kekhawatiran atas prospek jangka panjang, menyusul peringatan OPEC tentang kelebihan pasokan pada tahun 2020, sementara Badan Energi Internasional mencatat peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak pada semester pertama tahun ini.

Tyler Richey, co-editor di Sevens Report Research mengatakan pergerakan harga minyak mentah masih dalam tren yang menguat untuk jangka pendek.

"Namun resistensi teknis di kisaran level US$60 dan kekhawatiran lemahnya permintaan karena perang perdagangan kemungkinan akan mencegah harga menyentuh level tertinggi tertinggi baru untuk tahun ini," ungkap Richey, seperti dikutip Bloomberg.

Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp adalah di antara perusahaan yang membuka kembali aktivitas anjungan lepas pantai dan memulai kembali produksi di Teluk Meksiko. Wilayah ini menyumbang 16 persen dari total produksi minyak mentah AS, menurut data Departemen Energi.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Agustus 2019
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

15/7/2019

59,58

-0,63 poin

12/7/2019

60,21

+0,01 poin

11/7/2019

60,20

-0,23 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak September 2019
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

15/7/2019

66,48

-0,24 poin

12/7/2019

66,72

+0,20 poin

11/7/2019

66,52

-0,49 poin

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper