Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Validasi IMEI, Erajaya Swasembada (ERAA) Harap Penjualan Terdongkrak

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2019, penjualan bersih PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) turun sebesar 14% dari Rp8,28 triliun pada kuartal I/2018 menjadi Rp7,12 triliun.
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan - Bisnis.com 15 Juli 2019  |  12:21 WIB
Validasi IMEI, Erajaya Swasembada (ERAA) Harap Penjualan Terdongkrak

Bisnis.com, JAKARTA - PT Erajaya Swasembada Tbk. berharap penjualan ponsel melalui jaringan distribusi perseroan dapat meningkat seiring dengan rencana penerapan aturan validasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) untuk menangkal peredaran ponsel tidak resmi.

Wakil Direktur Erajaya Swasembada Hasan Aula menyambut baik kehadiran beleid tersebut untuk industri ponsel Tanah Air.

“Kalau IMEI kontrol dijalankan, maka ponsel ilegal bisa dicegah masuk, sehingga penjualan ponsel resmi bisa naik,” ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (14/7/2019).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2019, penjualan bersih emiten berkode saham ERAA itu turun sebesar 14% dari Rp8,28 triliun pada kuartal I/2018 menjadi Rp7,12 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 3 bulan pertama tahun ini sebesar Rp47,38 miliar, merosot 76,92% dari raihan Rp205,36 miliar pada kuartal I/2018.

Hasan menambahkan, merosotnya penjualan pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh penurunan tren di industri ritel. Selain itu, prospek penjualan untuk beberapa produk baru pada kuartal I/2019 ternyata meleset dari yang diharapkan oleh perseroan.

ERAA menambah inventory pada akhir 2018 dan awal 2019. Kenyataannya, penjualan tidak terjadi seperti yang diharapkan. "Itu mengakibatkan kinerja kami tidak mencapai target yang ditetapkan,” tuturnya.

Di sisi lain, ERAA akan ekspansif dalam membuka gerai penjualan gawai pada tahun ini. Perseroan menargetkan pembukaan 330 toko pada tahun ini. Target tersebut meningkat dari realisasi pengembangan toko pada tahun sebelumnya sebanyak 220 toko.

Untuk pembangunan toko perusahaan akan mengeluarkan dana sebesar Rp5 juta—Rp7 juta per meter persergi. Adapun untuk toko besar, dana yang dikeluarkan bisa lebih kecil lagi yakni di bawah Rp5 juta per meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kinerja emiten erajaya swasembada
Editor : Ana Noviani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top