Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (11/7/2019) di level Rp14.089 per dolar AS, menguat 63 poin atau 0,44 persen dari posisi Rp14.154 pada Rabu (10/7).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.159 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.119 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 68 poin atau 0,45 persen ke level Rp14.068 per dolar AS pada pukul 11.09 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka rebound dengan penguatan 0,19 persen atau 27 poin di posisi Rp14.105 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Rabu (10/7), nilai tukar rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.132 per dolar AS.
Sepanjang pagi ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.060 Rp14.108 per dolar AS.
Sejalan dengan rupiah, seluruh nilai tukar mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan yang terapresiasi 0,87 persen pada pukul 11.11 WIB.
Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS | |
---|---|
Mata Uang | Pergerakan (persen) |
Won Korea Selatan | +0,87 |
Yen Jepang | +0,49 |
Rupiah | +0,45 |
Peso Filipina | +0,42 |
Dolar Taiwan | +0,39 |
Rupee Indis | +0,38 |
Ringgit Malaysia | +0,34 |
Baht Thailand | +0,32 |
Dolar Singapura | +0,25 |
Yuan China | +0,16 |
Yuan Offshore China | +0,1 |
Dolar Hong Kong | +0,02 |
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,243 poin atau 0,25 persen ke level 96,861 pada pukul 11.01 WIB.
Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,043 poin atau 0,04 persen ke level 97,061. Adapun pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (10/7), indeks dolar AS ditutup melemah 0,39 persen atau 0,385 poin di posisi 97,104.
Dilansir Bloomberg, dolar AS melemah karena pelaku pasar mengambil posisi untuk penurunan suku bunga Federal Reserve setelah Jerome Powell mengungkapkan kekhawatiran tentang sentimen bisnis yang lemah dan perlambatan sektor manufaktur.
"Powell baru saja memberi mereka yang mencari kepercayaan yang lebih," kata Sandeep Parekh, analis valas di Australia & New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Jika CPI (indeks harga konsumen) AS meleset dari perkirakan, kemungkinan pemangkasan meningkat tetapi saya pikir inflasi pada level atau sedikit di atas ekspektasi akan tidak akan berdampak banyak pada dolar AS," lanjutnya.
Berdasarkan median estimasi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, inflasi AS diperkirakan tidak berubah dari level bulan Mei yang meningkat 0,1 persen.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
11 Juli | 14.089 |
10 Juli | 14.152 |
9 Juli | 14.129 |
8 Juli | 14.147 |
5 Juli | 14.148 |
Sumber: Bank Indonesia