Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Sinyal The Fed, Pasar Obligasi Diproyeksi Melemah Terbatas

Pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah terbatas, dengan potensi berbalik arah menjadi penguatan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi pada perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2019) diprediksi melemah pada saat pembukaan tetapi memiliki potensi penguatan.

Dalam riset hariannya, Kamis (11/7/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pada perdagangan hari ini, masih terdapat potensi penguatan di pasar obligasi. Alasannya, pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell yang bakal menjadi titik balik penguatan pasar obligasi.

Padahal secara teknis, analisis menunjukkan bahwa penurunan yang telah terjadi sejak perdagangan sebelumnya bakal berlanjut.

Pernyataan Powell menunjukkan arah dovish terkait prospek ekonomi AS. Maximilianus menyebut terdapat sinyal kuat pemangkasan tingkat suku bunga pada pertemuan yang bakal berlangsung akhir bulan ini.

"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah terbatas, dengan potensi berbalik arah menjadi penguatan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin saja sudah lebih dari cukup. Dengan demikian, hal itu menjadi faktor pendorong penguatan pada perdagangan hari ini.

Penurunan suku bunga sendiri menjadi perhatian pelaku pasar karena bila Powell memangkas suku bunga, keputusan tersebut menjadi yang pertama dalam 1 dekade terakhir. Terlebih, pembuatan keputusan itu diwarnai isu Presiden Trump yang bakal memecat Jerome Powell dari posisi pejabat Bank Sentral.

Jerome menyatakan pemangkasan suku adalah solusi guna mengantisipasi dampak ekonomi ke depan. Di sisi lain, masalah perang dagang China-AS menjadi salah satu faktor penekan karena meningkatkan tensi antara kedua negara.

Maximilianus merekomendasikan investor untuk menunggu dengan potensi beli. "Kami merekomendasikan wait and see dengan potensi beli, apapun bisa terjadi hari ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper