JII Turun 0,16 Persen Pada Akhir Sesi I, ASII & UNTR Penekan Utama

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (4/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, JII turun 0,16 persen atau 1,11 poin ke level 688,03 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (3/7/2019), JII ditutup melemah 0,50 persen atau 3,45 poin di level 689,14.

Sebelum kembali terkoreksi indeks syariah tersebut sempat beringsut ke zona hijau dengan dibuka naik tipis 0,01 persen atau 3,45 poin di posisi 689,22. Sepanjang perdagangan sesi I, JII bergerak di level 687,44-689,98.

Sebanyak 17 saham menguat, 9 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 30 saham syariah yang diperdagangkan pada akhir sesi perdagangan hari ini.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang masing-masing turun 0,69 persen dan 1,86 persen menjadi penekan utama pergerakan JII siang ini.

Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjuang mempertahankan reboundnya dan naik tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini.

IHSG naik 0,16 persen atau 9,92 poin ke level 6.372,55 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (3/7/2019), IHSG berakhir melemah 0,35 persen atau 22,28 poin di posisi 6.362,62.

Indeks mulai rebound dari pelemahannya ketika dibuka dengan kenaikan hanya 0,02 persen atau 1,45 poin di posisi 6.364,07 pagi tadi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.359,41 – 6.383,25.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau dipimpin sektor tambang (+0,77 persen) dan properti (+0,53 persen). Adapun sektor industri dasar dan aneka industri masing-masing turun 0,51 persen dan 0,33 persen.

Dari 638 saham yang diperdagangkan, sebanyak 207 saham menguat, 149 saham melemah, dan 282 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) yang masing-masing naik 1,28 persen dan 10,40 persen menjadi pendorong utama IHSG pada akhir sesi I.

Sumber: Bloomberg