Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. memproyeksikan laba yang dapat dikantongi perseroan pada semester I/2019 akan lebih rendah dibandingkan dengan torehan tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Garuda Maintenance Facility Edward Okky Avianto mengatakan bahwa proyeksi tersebut mengacu pada catatan perseroan pada kuartal I/2019 dan diprediksi berlanjut pada kuartal II/2019.
Adapun proyeksi torehan laba yang lebih rendah tersebut disebabkan oleh perseroan yang mengalihkan fokus bisnisnya pada jasa perbaikan mesin pesawat yang sebelumnya fokus kepada airframe maintenance.
“Karena bisnis kami sekarang fokus ke engine itu margin-nya memang kecil mau tidak mau revenue-nya tinggi margin-nya mungkin tergerus, karena maturity engine-nya baru akan kami rasakan nanti 2020,” ujarnya di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Dia mengatakan bahwa pada saat ini hingga 2 tahun ke depan, perseroan masih akan terus menggenjot kapabilitas sumber daya yang dimiliki untuk pengerjaan mesin pesawat.
Dengan demikian, kontribusi dari pengerjaan mesin pesawat tersebut belum dapat mendongkrak kinerja perseroan dalam waktu dekat. “Harapannya kapabilitas itu bisa kami bangun dalam waktu dua tahun, sehingga saat engine tersebut maturity pada 2020 kami sudah mempunyai kapabilitas untuk mengerjakan semua engine itu,” jelasnya.
Baca Juga
Meskipun demikian, Pelaksana Tugas Direktur Utama Garuda Maintenance Facility Tazar Kurniawan menyebutkan bahwa pada semester II/2019 merupakan musim puncak untuk jasa perbaikan pesawat.
Pada periode tersebut, kapasitas hanggar dan area perbaikan pesawat milik emiten berkode saham GMFI tersebut dalam tingkat keterisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2019
Selain itu, perseroan terus melakukan efisiensi dan melakukan negosiasi dengan vendor-vendor suku cadang pesawat guna mendapatkan harga yang kompetitif, sehingga diharapkan dapat memperbaiki kinerja selama semester I/2019. “Profit-nya kami kejar di situ,” pungkasnya.
Adapun sepanjang kuartal I/2019, GMFI mengantongi pendapatan senilai US$120,17 juta atau tumbuh tipis 3,66% dari tahun sebelumnya US$115,92 juta. Kendati membukukan pertumbuhan pendapatan, laba GMFI tercatat terkoreksi 58,99% menjadi US$3,01 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$7,35 juta.