Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Pelonggaran The Fed Sebabkan Pelemahan Dolar AS Terhadap Euro

Dolar Amerika Serikat melemah ke level terendah dalam tiga bulan terhadap euro pada perdagangan Senin (24/6/2019) karena ekspektasi bearish pada greenback tetap solid di tengah prospek penurunan suku bunga jangka pendek oleh Federal Reserve.
Ilustrasi Dolar AS/Reuters
Ilustrasi Dolar AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat melemah ke level terendah dalam tiga bulan terhadap euro pada perdagangan Senin (24/6/2019) karena ekspektasi bearish pada greenback tetap solid di tengah prospek penurunan suku bunga jangka pendek oleh Federal Reserve.

Dolar AS memperpanjang pelemahan minggu pekan lalu terhadap euro dan turun sekitar 0,15 persen di level US$1,1386 per euro di perdagangan Asia, terendah sejak 22 Maret.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,10 persen atau 0,101 poin ke level 96,119 pada pukul 10.32 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka melemah 0,04 persen atau 0,038 poin ke level 96,182, setelah pada akhir perdagangan Jumat (21/6) ditutup melemah 0,42 persen atau 0,409 poin ke level 96,220.

Dilansir Reuters, dolar AS melemah setelah The Fed pekan lalu membuka pintu bagi kemungkinan penurunan suku bunga acuan AS pada awal bulan depan.

Hal ini membebani dolar dan pada gilirannya memperkuat kembali mata uang lain, seperti euro, yang memiliki masalah sendiri termasuk masalah utang Italia dan kemungkinan Bank Sentral Eropa harus melonggarkan kebijakan.

"Memang benar bahwa ECB mungkin harus melonggarkan kebijakan terutama dengan The Fed telah bergeser ke pelonggaran moneter," kata Yukio Ishizuki, analis valas senior di Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters.

"Tetapi ECB sudah menerapkan kebijakan suku bunga negatif dan tidak memiliki ruang lebih jauh untuk meringankan bahkan jika mereka menginginkannya, tidak seperti The Fed. Faktor-faktor seperti inilah yang tampaknya telah mendukung euro," lanjutnya.

Sementara itu, ketidakjelasan nasib perundingan perdagangan AS dan China pada KTT G20 di Jepang pekan juga menjadi fokus investor saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper