Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga batu bara di bursa Newcastle berlanjut pada perdagangan Rabu (19/6/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2019 berakhir melemah 1,13 persen atau 0,80 poin di posisi US$69,70 per metrik ton, setelah ditutup melorot 1,61 persen atau 1,15 poin di level 70,50 pada perdagangan Selasa (18/6).
Harga batu bara Newcastle untuk kontrak teraktif Juli 2019 juga lanjut berakhir melemah 0,72 persen atau 0,50 poin di level 68,60 pada perdagangan Rabu (19/6), pelemahan hari keenam berturut-turut.
Adapun harga batu bara thermal untuk pengiriman September 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange, mampu lanjut naik 0,61 persen atau 3,6 poin dan berakhir di level 598 yuan per metrik ton.
Meski menguat, Analis Huatai Futures Sun Hongyuan berpendapat kenaikan harga akan terbatas dalam jangka pendek saat konsumsi pembangkit listrik di China berada dalam tekanan karena cuaca hujan baru-baru ini.
“Permintaan utilitas saat ini dapat dipenuhi oleh kontrak-kontrak jangka panjang sehingga transaksi-transaksi spot telah menjadi langka,” tambah Sun dalam risetnya, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) tergelincir ke bawah level US$54 per barel karena kekhawatiran tentang perdagangan global dan kelebihan pasokan membayangi rekor konsumsi bensin di AS.
Pada perdagangan Rabu (19/6), harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli berakhir turun 0,3 persen atau 0,14 poin di level US$53,76 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun minyak Brent untuk kontrak Agustus berakhir turun 0,32 poin atau 0,5 persen di level US$61,82 per barel di London ICE Futures Europe Exchange, setelah ditutup 2 persen lebih tinggi pada Selasa (18/6).
Dilansir dari Bloomberg, Energy Information Administration (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel pekan lalu, melampaui perkiraan 12 analis dalam survei Bloomberg. Di sisi lain, permintaan bensin mencapai rekor 9,93 juta barel per hari.
Laporan itu muncul beberapa jam setelah OPEC dan aliansinya secara resmi menetapkan awal Juli untuk membahas pengurangan pasokan baru, sehingga mengakhiri spekulasi tentang apakah kelompok produsen minyak utama tersebut dapat mengatasi perbedaan.
Meski demikian, minyak telah tergelincir sekitar 19 persen sejak akhir April karena konflik perdagangan yang berkepanjangan melemahkan kepercayaan investor.
Ketegangan di Timur Tengah, termasuk serangan roket terbaru di dekat kamp pekerja Exxon Mobil Corp di Irak selatan, meningkatkan ketidakpastian pasar.
Pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia juga terus memiliki pengaruh besar di pasar. Presiden A.S. Donald Trump mengatakan pada Selasa (18/6) bahwa ia telah melakukan pembicaraan yang baik dengan Presiden China Xi Jinping via telepon.
Kedua pemimpin tersebut akan bertemu di sela-sela KTT G20 di Osaka pada 28-29 Juni. Trump telah berulang kali mengancam meningkatkan tarif jika Xi menolak kesempatan untuk berbicara.
Namun Bob Yawger, direktur berjangka di Mizuho Securities USA, mengatakan setelah pembicaraan gagal beberapa pekan lalu, beberapa investor masih bersikap skeptis.
Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2019 di bursa Newcastle | |
---|---|
Tanggal | US$/MT |
19 Juni | 69,70 (-1,13 persen) |
18 Juni | 70,50 (-1,61 persen) |
17 Juni | 71,65 (-1,38 persen) |
Sumber: Bloomberg