Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Hijau, Kehati-hatian Investor Batasi Penguatan

Seperti dikutip Reuters, indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat tipis 0,6 persen, sementara indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang turun 0,72 persen.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian besar pasar saham Asia menguat pada perdagangan Selasa (18/6/2019), meskipun terbatas oleh kehati-hatian investor menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve A.S.

Seperti dikutip Reuters, indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat tipis 0,6 persen, sementara indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang turun 0,72 persen.

Indeks Shanghai Composite keluar dari wilayah negatif dan berakhir menguat 0,09 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,96 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,38 persen.

Saham Australia ditutup naik 0,6 persen pada level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun menyusul indikasi pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh bank sentral negara itu, sehingga memicu pembelian yang kuat.

The Fed, yang menghadapi tuntutan baru oleh Presiden AS Donald Trump untuk memangkas suku bunga, memulai pertemuan dua hari pada hari Selasa. Bank sentral AS ini diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga saat ini, tetapi mungkin meletakkan dasar untuk penurunan suku bunga akhir tahun ini.

Harapan untuk pelonggaran kebijakan moneter AS telah menjadi sentimen positif untuk aset berisiko, yang diterpa oleh eskalasi dalam konflik perdagangan antara AS dan China sejak bulan lalu. Indeks S&P 500 telah naik 5 persen bulan ini setelah meluncur di bulan Mei.

"Hanya dalam beberapa bulan, pasar telah berubah dari yang dipandu oleh The Fed menjadi aktif membimbing The Fed," tulis tim analis suku bunga Bank of America Merrill Lynch, seperti dikutip Reuters.

Pasar hampir sepenuhnya memprediksi adanya penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Juli.

"Pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) adalah acara terbesar minggu ini sehingga akan ada tingkat kehati-hatian di pasar," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.

"Ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada bulan Juli telah meningkat secara signifikan, sehingga pasar dapat mengalami kekecewaan jika The Fed tidak mengirimkan sinyal kuat mengenai pelonggaran yang akan dating," lanjutnya.

César Pérez Ruiz, kepala investasi di Pictet Wealth Management, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Selasa bahwa jika ekspektasi pasar untuk pemangkasan suku bunga tidak terpenuhi, akan ada lonjakan volatilitas pasar yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper