Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah tergelincir dari reli penguatannya di tengah pelemahan pasar global.
Pasar saham global serentak bergerak negatif bersama dengan indeks futures Amerika Serikat (AS) di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar perdagangan.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Rabu (12/6/2019):
Terseret Ketidakpastian Global, IHSG Tergelincir
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan berakhir melemah bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini.
Dari 634 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 185 saham menguat, 215 saham melemah, dan 234 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,10 persen dan 1,99 persen menjadi penekan utama turunnya IHSG hari ini.
Terseret Sentimen The Fed, Rupiah Ditutup Terkoreksi Terhadap Dolar AS
Rupiah ditutup terkoreksi meskipun dolar AS tengah tertekan akibat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan.
Kepala Riset ADSS Dubai Konstantinos Anthis mengatakan bahwa prospek perang dagang antara AS dan China yang tidak kunjung usai telah membayangi pasar sehingga muncul kekhawatiran bahwa perang dagang tersebut akan berdampak pada perlambatan ekonomi dunia.
"Tidak hanya membebani pergerakan dolar AS, sentimen tersebut juga membebani selera investor atas aset berisiko," ujar Konstantinos Anthis seperti dikutip dari Reuters.
Investor Asing Aksi Jual Bersih, IHSG Memerah
Reli aksi beli bersih oleh investor asing terpatahkan pada perdagangan hari ini, sejalan dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 821,63 juta lembar saham senilai Rp2,33 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 853,99 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,52 triliun.
Trump Sulut Kekhawatiran Baru, Pasar Saham Global Serentak Lesu
Tepat di saat kekhawatiran investor terhadap isu proteksionisme dan pertumbuhan global tampaknya mereda akibat dibatalkannya tarif impor terhadap Meksiko pada akhir pekan kemarin, komentar Presiden AS Donald Trump tentang China dan Federal Reserve AS membawa ketidakpastian baru.
Pada Selasa (11/6/2019) waktu setempat, Trump menyatakan menahan kesepakatan perdagangan dengan China dan tidak akan menuntaskan perjanjian kecuali pemerintah Negeri Tirai Bambu mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah dinegosiasikan sebelumnya antara kedua negara.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2019 terpantau lanjut menguat 8,40 poin atau 0,263 persen ke level US$1.339,60 per troy ounce pukul 18.28 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas bergerak di level 1.329-1.342,30.
Sebaliknya, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta stagnan di Rp673.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga tidak mengalami perubahan di Rp595.000 per gram.
Penjualan Mobil Merosot, Harga Karet di Bursa Shanghai Selip
Harga karet di bursa Shanghai tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan hari ini, mematahkan reli kenaikan yang mampu dibukukan empat hari beruntun sebelumnya.
Harga karet di Shanghai tergelincir setelah data menunjukkan penurunan penjualan mobil di China dan India, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa tingkat permintaan dapat melemah untuk komoditas bahan pembuatan ban ini.