Bisnis.com, JAKARTA – Emas jadi logam mulia paling populer untuk investasi atau menyimpan aset. Di Indonesia emas juga masih sering dipakai sebagai mahar perkawinan, yang menunjukkan tingginya strata logam ini.
Popularitasnya juga membuat penipu membuat emas palsu demi keuntungan pribadi. Lalu, bagaimana membedakan emas asli dengan emas palsu? Dikutip dari situs logammulia.com, ada beberapa cara untuk membedakannya.
- Bagian fisik dari emas
Emas batangan asli biasanya ada cap untuk menandakan tingkat kemurniannya yang lazimnya menggunakan satuan karat dalam angka mulai dari 10K, 18K, dan 24K. Walau demikian, emas palsu kadang juga memberi cap ini untuk mengelabui korban.
- Jika digosok apa warnanya berubah?
Cobalah untuk menggosok emas batangan yang Anda beli, jika warnanya jadi pudar dan tidak seragam, bisa dipastikan itu adalah emas palsu, begitu pun sebaliknya. Namun, cara ini saja tidak cukup.
- Digigit
Ya, digigit. Emas adalah logam mulia lunak sehingga mudah sekali dibentuk. Jika emas yang Anda beli kadarnya tinggi, maka setelah digigit akan meninggalkan bekas gigitan. Namun, jangan buru-buru dibeli, karena bisa jadi material yang menyusun emas palsu itu adalah timah. Timah adalah logam yang termasuk golongan logam lunak juga.
- Dekatkan dengan magnet
Emas adalah logam yang sifatnya non magnetis, atau tidak terpengaruh oleh medan magnet. Sehingga, saat ada magnet, emas asli tidak menempel. Namun, Anda juga harus ingat, bahwa ada juga logam lain yang bersifat non magnetis, yang mungkin saja dibuat sebagai bahan untuk emas palsu.
- Digoreskan di keramik atau kertas
Cara ini berisiko merusak emas. Jika emas digoreskan ke keramik atau kertas dan tidak menyisahkan bekas, itu artinya emas tersebut adalah asli.
- Meneteskan asam
Kiat ini berisiko jika tidak hati-hati, tapi cukup efektif digunakan oleh para pedagang emas dan toko perhiasan. Pasalnya, cairan asam nitrat cukup berbahaya bagi tubuh.
Untuk dipakai sebagai alat tes uji keaslian emas, cukup dengan meneteskan asam nitrat ke emas lalu amati reaksinya. Jika berubah jadi warna hijau, itu artinya logam ini adalah besi yang diberi lapisan emas, tetapi jika berubah jadi warna kuning, berarti ini merupakan kuningan yang beri lapisan emas. Sementara itu, jika berubah jadi warna susu, maka logam tersebut adalah perak yang diberi lapisan emas. Tetapi jika tidak berubah warna, logam tersebut merupakan emas asli.
Cara-cara di atas memang sedikit ribet jika mau dipraktikkan, dan tetap memiliki risiko. Untuk lebih meminimalkan risiko mendapat meas palsu, paling mudah adalah mengecek ke ahlinya, bisa di Pegadaian atau Butik Logam Mulia milik Antam.