Bisnis.com, JAKARTA — Volume pekerjaan pengupasan lapisan penutup batu bara atau overburden removal dan produksi batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. tumbuh dua digit secara tahunan pada April 2019.
Delta Dunia Makmur saat ini memfokuskan usaha di bidang jasa kontraktor pertambangan. Perseroan menjalankan usaha itu melalui entitas anak PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).
Pada April 2019, emiten berkode saham DOID itu merealisasikan volume OB 33,0 juta bank cubic meters (bcm). Pencapaian itu tumbuh 13% dari 29,1 juta bcm pada April 2018.
Sementara itu, total produksi batu bara atau coal getting tercatat sebanyak 4,1 juta ton pada April 2019. Realisasi tersebut tumbuh 24% dari 3,3 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, DOID merealisasikan volume OB 130 juta bcm pada Januari 2019—April 2019. Jumlah tersebut naik 19% dari periode Januari 2018—April 2018.
Adapun, total produksi batu bara sebanyak 16,3 juta ton pada Januari 2019—April 2019 atau tumbuh 25% secara tahunan. Direktur Keuangan Delta Dunia Makmur Eddy Porwanto mengatakan terjadi sedikit perbaikan kondisi cuaca di wilayah tertentu pada April 2019. Akan tetapi, curah hujan masih hampir sama dengan bulan sebelumnya.
Baca Juga
“Kendati demikian, perseroan mempertahankan utilisasi aset berkelanjutan dan dengan kapasitas yang lebih tinggi membuat terjadinya normalisasi volume produksi batu bara,” ujarnya, Senin (27/5/2019).
Sebagai catatan, perseroan membidik volume OB di kisaran 380 juta bcm hingga 420 juta bcm pada 2019. Tahun lalu, realisasi volume OB emiten berkode saham DOID itu sebanyak 392,5 juta bcm.
Dari situ, DOID mengincar pendapatan US$850 juta hingga US$950 juta pada tahun ini. Dengan demikian, pertumbuhan yang dibidik hingga mencapai 6% dari realisasi US$892 juta pada 2018.
Dengan demikian, perseroan membidik earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) US$280 juta hingga US$320 juta. Target tersebut naik hingga 7,38% dibandingkan US$298 juta pada 2018.