Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Konsumer Masih Layak Koleksi

IHSG masih melanjutkan penguatan yang terbatas ke level 6.050-6.100 karena penyelesaian perang dagang China dan AS yang masih panjang.
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan saham di Jakarta, Kamis (23/5/2019)./ANTARA FOTO - Akbar Nugroho Gumay
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan saham di Jakarta, Kamis (23/5/2019)./ANTARA FOTO - Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA— Saham-saham sektor konsumer masih layak untuk dikoleksi selama Ramadan dan pascalebaran nanti. Namun, untuk sektor lainnya, terutama perbankan dan otomotif, sebaiknya menunggu koreksi IHSG.

Managing Director PT Nusantara Capital Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, saham sektor konsumer seperti JPFA dengan target harga 1.700, CPIN (5.200), ICBP (10.200) masih berpotensi mengalami penguatan.  Sektor-sektor lainnya seperti perbankan dan otomotif sebaiknya menanti koreksi indkes harga saham gabungan (IHSG) terlebih dulu ke level 5.800-5.700.

Pasalnya IHSG masih melanjutkan penguatan yang terbatas ke level 6.050-6.100 karena penyelesaian perang dagang China dan AS yang masih panjang. Apalagi perdagangan bursa pada Mei ini tinggal menyisakan 3 hari saja. Dengan demikian, kendati IHSG menguat, saat ini lebih baik untuk mengumpulkan cash menjelang libur panjang.

“Karena pada umumnya dana asing tidak suka libur panjang ketika masih pegang portfolio apalagi eskalasi perang dagang masih tinggi, jadi IHSG masih berpeluang koreksi kembali ke 5.700-5.800 setelah Lebaran selama IHSG gagal tembus 6.200. Jadi, saat ini pegang cash very tight dulu,” jelasnya Minggu (26/5/2019).

Berdasarkan data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada Jumat (24/5) berada pada posisi 6.057.35 atau naik 3,95 persen. Seiring dengan kenaikan IHSG itu, nilai kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 3,96 persen menjadi Rp6.892,45 triliun.

Kemudian, data rata-rata volume transaksi harian mengikuti kenaikan IHSG dan kapitalisasi pasar, yaitu meningkat sebesar 10,28 persen menjadi 14,05 miliar unit saham dari 12,74 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 1,55 persen menjadi Rp7,62 triliun dari Rp7,74 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian untuk rata-rata frekuensi harian BEI mengalami perubahan sebesar 4,6 persen menjadi 389,25 ribu kali transaksi dari 408,03 ribu kali transaksi selama sepekan sebelumnya.

Sepanjang 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp55,917 triliun dan pada hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp369,74 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper