Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tembaga Berhasil Rebound, Dipicu Pelemahan Dolar AS

Harga tembaga berhasil rebound dari level terendahnya pada perdagangan Jumat (24/5/2019) seiring dengan pelemahan dolar AS.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Harga tembaga berhasil rebound dari level terendahnya pada perdagangan Jumat (24/5/2019) seiring dengan pelemahan dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Jumat (24/5/2019) pukul 14.00 WIB, tembaga di bursa Shanghai bergerak menguat 0,21% menjadi 46.900 yuan per ton.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan Kamis (23/5/2019) harga tembaga di bursa London ditutup cukup stabil di level US$5.926 per ton. Walaupun demikian, tembaga tetap menuju penurunan mingguan keenam secara berturut-turut akibat perang dagang AS dan China yang berkepanjangan.

Sepanjang pekan ini, tembaga telah bergerak melemah 1,71%. Secara year to date, harga melemah 0,65%. Analis Kingdom Futures Malcolm Freeman mengatakan bahwa pasar logam mendapatkan beberapa dukungan karena dolar AS telah jatuh dari level tertingginya di tengah kekhawatiran pasar bahwa perang dagang akan merugikan ekonomi AS lebih dari yang diproyeksikan pasar.

Dolar AS juga bergerak menurun seiring dengan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan oleh The Fed. Bank Sentral AS tersebut pun mengatakan masih akan mengambil pendekatan yang lebih sabar untuk menentukan kebijakan moneter. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan 6 mata uang mayor lainnya bergerak melemah 0,07% menjadi 97,791.

Melemahnya dolar AS tersebut pun membuat logam yang didenominasi oleh greenback menjadi lebih murah bagi importir yang menggunakan mata uang lain.

"Pasar tampaknya berjalan dengan pola harga yang didorong turun selama seminggu dan kemudian pulih sementara pada Kamis malam hingga sesi perdagangan Asia," ujar Malcolm seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/5/2019).

Di sisi lain, China mengatakan bahwa AS perlu untuk memperbaiki perilakunya jika ingin melanjutkan negosiasi perdagangan. China menilai AS tidak tulus dan serius untuk mengakhiri perang dagang yang selama ini mengganggu hubungan dagang kedua negara tersebut.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa sanksi yang pihaknya berikan kepada perusahaan raksasa teknologi asal China, Huawei, dapat dimasukkan ke dalam kesepakatan perdagangan saat China dan AS melakukan negosiasi.

Adapun, perang dagang yang berkelanjutan dapat melukai prospek permintaan tembaga sehingga akan sangat mempengaruhi pergerakan harga tembaga berjangka.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper