Bisnis.com, JAKARTA — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksikan pertumbuhan kinerja perseroan pada 2019 lebih melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso usai menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar perseroan di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
“Kita sudah hilang satu semester, itu karena Pemilu, pelaku ekonomi yang wait and see, Ramadan, dan Idulfitri,” ujarnya.
Direktur Pemasaran & Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan bahwa perseroan harus menghadapi anomali yang menekan kinerja perseroan selema semester I.
Dia menyebut seluruh gelaran besar dan hari raya besar berlangsung pada periode yang sama. HAl tersebut berdampak kepada seluruh pelaku semen dalam negeri.
“Tahun ini unik karena perilaku dari demand 5 tahunan, dalam 5 tahun terakhir baru kali ini Pemilu, Hari Raya Paskah, Ramadan, dan Idulfitri semuanya terjadi pada semester I,” ungkapnya.
Baca Juga
Namun, pada semester berikutnya, kinerja perseroan diproyeksikan lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Pasalnya, pada semester II/2019, proyek-proyek yang sebelumnya tertunda karena gelaran Pemilu akan kembali dilanjutkan.
“Pencairan anggaran biasanya terjadi di semester II,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono menegaskan bahwa perseroan telah menyiapkan strategi untuk mengejar ketertinggalan kinerja perseroan pada semester I/2019.
Perseroan akan lebih banyak menggunakan strategi non organik seperti optimalisasi aset pasca-diakuisisinya PT Holcim Indonesia Tbk. yang kini berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Sesudah masuknya Solusi Bangun Indonesia, perseroan memiliki Semen Andalasa di Aceh, serta aset-aset ex Holcim seperti pabrik di Narogong dan di Tuban. Selain itu perseroan memiliki infrastruktur logistik hilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel