Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 21 Mei: IHSG Sambut Kemenangan Jokowi, Rupiah Masih Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, pascapengumuman hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, pascapengumuman hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kendati demikian, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut di tengah kekhawatiran investor seputar kondisi pascapengumuman hasil yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Selasa (21/5/2019):

Jokowi Menang Pilpres, IHSG Tambah Kekar

Menurut Jeffrosenberg Tan, seorang pakar strategi di Sinarmas Sekuritas, investor lokal mendorong penguatan pasar saham hari ini setelah merespons positif pengumuman hasil rekapitulasi Pilres 2019.

“Konfirmasi positif atas hasil pemilu telah berkontribusi pada kenaikan [IHSG], sementara sebagian investor menemukan valuasi yang menarik,” terangnya.

Seusai Pengumuman Hasil Rekapitulasi Pilpres, Rupiah Ditutup Terdepresiasi

Rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, menyusul pengumuman hasil rekapitulasi pemilihan presiden 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penolakan hasil rekapitulasi dapat menimbulkan kekhawatiran investor, terutama investor asing, sehingga akan mendorong mereka untuk kembali memegang dolar AS dan menjauh dari rupiah.

Investor Asing Catat Net Sell 10 Hari Beruntun

Aksi jual bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari kesepuluh beruntun. Investor asing membukukan aksi beli sekitar 789,27 juta lembar saham senilai Rp2,92 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 1 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,56 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp8,17 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 12,71 miliar lembar saham.

AS Beri Huawei Kelonggaran, Pasar Saham Global Lega

Kontrak pada indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq 100 seluruhnya diperdagangkan di zona hijau setelah pemerintah AS memberikan kelonggaran bagi para konsumen dan operator yang menggunakan produk-produk Huawei Technologies.

Bursa Eropa pun merespons perkembangan itu dengan menguat, didorong saham perusahaan-perusahaan teknologi. Bursa saham di China membukukan kenaikan terkuat di Asia, sedangkan bursa Jepang berakhir di posisi lebih rendah.  

Pergerakan Harga Emas Comex dan Antam

Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 terpantau melemah 5,40 poin atau 0,42 persen ke level US$1.271,90 per troy ounce pukul 18.55 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas bergerak di level 1.271,20-1.277,70.

Sementara itu, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta masih stagnan di Rp663.000 per gram, bersama harga pembelian kembali atau buyback emas Antam yang juga bertahan di Rp588.000 per gram.

Cuaca Panas Ganggu Suplai, Harga Karet Naik

Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak bangkit dari pelemahannya dan ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini.

Harga karet menguat ketika para pedagang kembali fokus pada gangguan pasokan yang berkelanjutan di China akibat cuaca panas di sejumlah wilayah produksi.

Sentimen ini mampu mendorong harga karet naik bahkan ketika produksi mobil dilaporkan turun 14,4 persen y-o-y pada April di Negeri Tirai Bambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper