Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk. membukukan perbaikan rugi bersih pada kuartal pertama tahun ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019, emiten bersandi saham ISAT tersebut mencatatkan perbaikan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 27,81% menjadi Rp292,50 miliar pada kuartal I/2019 dari posisi rugi Rp405,20 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, pendapatan ISAT pada periode Januari—Maret 2019 tercatat naik 3,89% menjadi Rp6,04 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi Rp5,81 triliun pada kuartal I/2018.
Sementara itu, EBITDA meningkat sebesar 4,21% yoy menjadi Rp2,15 triliun dari sebelumnya Rp2,06 triliun. Margin EBITDA selama kuartal I/2019 tak banyak berubah di level 35,7%.
Pendapatan seluler terpantau naik tipis 6,91% menjadi Rp4,85 triliun secara yoy dari posisi Rp4,54 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.
Melalui investor memo yang dirilis perseroan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan data yang naik sebesar 8,92% menjadi Rp3,46 triliun pada kuartal I/2019 yang juga didorong oleh pertumbuhan trafik data yang sebesar 69,2% yoy.
Baca Juga
“Hasil ini merupakan buah dar penggelaran jaringan secara masif yang dimulai pada tahun lalu,” mengutip memo tersebut, Senin (13/5/2019).
Lebih lanjut, basis pelanggan ISAT selama kuartal I/2019 tercatat sebanyak 53,3 juta pelanggan, turun 44,6% dibandingkan dengan kuartal I/2018 dengan rata-rata tingkat churn juga menurun ke 8,2%.
Pada saat yang sama, perseroan juga telah menambah 12.996 BTS 4G, sehingga total seluruhnya tercatat 22.015 BTS 4G yang tersebar di 422 kota dengan cakupan populasi lebih dari 81%.
Selanjutnya, ISAT telah menghabiskan Rp2,2 triliun dari anggaran belanja modal tahun ini selama kuartal I/2019, naik 66,4% dari Rp1,3 triliun yang dikeluarkan sepanjang kuartal I/2018.