Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk. nampaknya belum tertarik untuk menerbitkan instrumen Dana Investasi Real Estate atau DIRE pada tahun ini setelah mencermati kenaikan imbal hasil surat utang negara (SUN) yang mengalami kenaikan.
SUN dengan tenor 10 tahun yang menjadi acuan kini menembus level 8% akibat naiknya tensi perang dagang antara AS—China.
Direktur Independen Ciputra Group Tulus Santoso menekankan perusahaan baru tertarik menerbitkan DIRE jika yield SUN juga mengalami penurunan hingga level 5%-6%.
“Masih jauh [penerbitan DIRE] itu, kan mirip dengan obligasi, sekarang yield SUN juga naik lagi,”jelasnya akhir pekan ini.
Sepanjang tiga bulan berjalan tahun ini, emiten berkode saham CTRA menilai kinerja pengembang properti masih lesu.
Menurut Tulus, pada semester II/2019, baru akan ada katalis positif yang mendukung seperti selesainya pemilu, tingkat suku bunga yang diproyeksikan membaik dengan tren menurun.
Dia melanjutkan, dengan segala katalis positif tersebut, perusahan tinggal menanti pasar dan lebih menluncurkan produk yang tepat sasaran. Perusahaan akan menyasar pasar di bawah Rp1 miliar.
Namun, CTRA juga realistis bahwa situasi pada semester I/2019 kurang menguntungkan bagi sektor properti dengan sentimen pemilu dan libur ramadhan/lebaran. CTRA pun hanya membidik pertumbuhan marketing sales dan laba perusahaan tumbuh tipis sekitar 5% hingga penghujung akhir tahun ini.
“Kami optimis tahun ini, tetapi masalahnya kesempatan sudah hilang setengah tahun ini, karena libur panjang dan pemilu. Setengah tahun ini bahkan tampaknya lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Pada semester II juga kan tidak signifikan membaik, tapi secara bertahap,” jelasnya.
Minimnya ekspansi pada kuartal I/2019, membuat serapan belanja modal perusahaan masih minim. CTRA menganggarkan capital expenditure (capex) tahun ini Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun dan baru terserap sekitar Rp200 miliar sepanjang triwulan pertama tahun ini.
Perusahaan merealisasikan belanja modal tersebut untuk pembangunan tiga unit pusat perbelanjaan, yaitu di Citra Raya Tangerang, Citraland Surabaya dan Ciputra World Surabaya. Selanjutnya pada semester II/2019, akan ada tiga proyek yang akan diluncurkan, yakni proyek rumah tapak di Jakarta Barat dan Sentul serta proyek apartemen di Jakarta Timur.
Managing Director CTRA Harun Hajadi mengungkapkan sebagai perusahaan properti yang sudah melantai lama di bursa, yakni sejak 1994, CTRA akan mengutamakan keberlanjutan dalam berbisnis dengan menjaga dan menguasai landbank strategis.
"Karena landbank kan bahan baku kita, jangan sampai pas booming lagi kita tidak punya landbank," tekannya.
Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, perusahaan besutan begawan properti Ciputra telah meraup pra penjualan senilai Rp1,1 triliun.
Capaian itu, kata Harun tidaklah terlalu buruk dengan ditopang melalyu peluncuran proyek-proyek baru. Dia pun menekankan bahwa pemilu tidak menjadi kendala utama.
Adapun peluncuran proyek baru oleh CTRA dilakukan bulan lalu yakni tahap II dari Northwest Park di Citraland surabaya, dan berhasil mendapatkan marketing sales sekitar Rp432 miliar.