Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas Saham Treasury, Bukit Asam (PTBA) Gunakan Dana Segar untuk Pengembangan Usaha

PT Bukit Asam Tbk. akan menggunakan dana segar yang dihimpun dari pelepasan saham treasury atau saham simpanan perseroan untuk mendukung kegiatan investasi dan operasional.
Direksi PT Bukit Asam Tbk. usai paparan publik di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis/Anitana W. Puspa
Direksi PT Bukit Asam Tbk. usai paparan publik di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis/Anitana W. Puspa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. akan menggunakan dana segar yang dihimpun dari pelepasan saham treasury atau saham simpanan perseroan untuk mendukung kegiatan investasi dan operasional.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menjelaskan bahwa saham treasury yang dilepas sebagian kecil diserap oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Menurutnya, induk usaha Holding BUMN Industri Pertambangan itu menyerap 20% dari dari 8,50% dari saham simpanan yang dimiliki.

“Sebagian kecil [Inalum], tidak semua, pasar yang banyak," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Dia menyebut dana yang didapat akan digunakan untuk mendukung kegiatan investasi dan operasional. Hal itu terutama untuk pengembangan usaha emiten berkode saham PTBA tersebut. “Ada hilirisasi, pengembangan sarana angkutan, pelabuhan, dan lain-lain," imbuhnya.

Arviyan menambahkan langkah melepas saham treasury telah sesuai dengan peraturan. Pasalnya, produsen batu bara itu telah mengempit 980,28 juta lembar selama lima tahun.

Manajemen Bukit Asam memasang sejumlah target untuk periode 2019. Dari sisi produksi, perseroan membidik 27,26 juta ton sepanjang 2019 atau tumbuh 3% secara tahunan.

Dari sisi penjualan, PTBA mengincar volume 28,38 juta ton atau tumbuh 15% secara tahunan. Perinciannya, penjualan batu bara domestik 13,67 juta ton dan penjualan ekspor 14,71 juta ton.

Adapun, target penjualan tersebut ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium to high calorie ke pasar premium sebesar 3 juta ton.

Sementara itu, perseroan menganggarkan investasi Rp6,47 triliun. Jumlah itu akan digunakan Rp1,13 triliun untuk investasi rutin dan sisanya Rp5,35 triliun untuk investasi pengembangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper