Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun dengan tenor 3-5 tahun pada Juni 2019. Untuk itu, emiten dengan kode saham KAEF telah menunjuk Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, perseroan berencana melakukan penggalangan dana melalui penerbitan obligasi. Rencana penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun dengan tenor 3-5 tahun.
Dia mengatakan, perseroan telah menunjuk Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas sebagai penjamin emisi. Selanjutnya, perseroan tengah menunggu persetujuan pemegang saham.
Menurutnya, jika pemegang saham dapat memberikan persetujuan pada akhir Mei, maka penerbitan obligasi diperkirakan dapat dilakukan sekitar Juni tahun ini.
Dia optimistis penerbitan obligasi ini dapat menekan beban keuangan yang meningkat signifikan pada kuartal I/2019 sehingga laba perseroan dapat tumbuh positif pada kuartal berikutnya.
Pada kuartal I/2019, beban keuangan perseroan meningkat menjadi Rp81,84 miliar, dari sebelumnya Rp31,64 miliar pada kuartal I/2018. Beban keuangan yang meningkat menjadi salah satu faktor yang menekan laba perseroan sebesar 44,54% secara tahunan.
Baca Juga
"Kami sedang proses untuk obligasi. Besarannya Rp1,5 triliun. Tenor 3-5 tahun. Tidak perlu RUPS karena nilainya kurang dari 50% ekuitas," katanya usai public expose pada Selasa (7/5/2019).
Sebagai informasi, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp4,2 triliun, yang berasal dari kas internal sebesar 30% dan pendanaan luar sebesar 70%. Dari alokasi belanja modal itu, sebesar Rp2,5 triliun digunakan untuk ekspansi anorganik dan Rp1,7 triliun untuk ekspansi organik.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Kimia Farma IG Ngurah Suharta mengatakan proses rencana penerbitan obligasi saat ini telah mencapai 50%-60%. Dia berharap kupon obligasi masih di sekitar 8,5%-9% per tahun.