Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menyiapkan sekitar Rp1 triliun untuk rencana akuisisi dua rumah sakit pada semester II/2019.
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, perseroan terus melakukan ekspansi melalui penambahan portofolio produk maupum cakupan pasar.
Setelah mengakuisisi PT Phapros Tbk. pada akhir Maret 2019, perseroan akan mengakuisisi dua rumah sakit berlokasi di Jakarta, masing-masing merupakan rumah sakit BUMN dan swasta.
"Untuk akuisisi rumah sakit [disiapkan] Rp1 triliun untuk keduanya," katanya, Selasa (7/5/2019).
Selain rumah sakit, perseroan juga tengah mengincar akuisisi perusahaan ritel farmasi di Vietnam. KAEF yang berharap dapat mengakuisisi dengan porsi mayoritas, saat ini masih mempelajari regulasi yang berlaku di negara tersebut.
Dia mengatakan, ada ritel farmasi yang tengah diincar dengan jaringan distribusi masing sekitar 100 outlet dan 60 outlet. Ritel farmasi di Vietnam memiliki prospek yang baik seiring populasi yang besar, pertumbuhan ekonomi yang baik, dan pertumbuhan bisnis farmasi terlihat dari banyak produk impor.
Baca Juga
"Ada 2 perusahaan yang siap untuk dijual. Kami baru melakukan komunikasi dengan yang pertama," katanya.
Pada 2018, emiten dengan kode saham KAEF ini mengakuisisi jaringan ritel farmasi asal Arab Saudi Dawaa Medical Limited Company, dengan kepemilikan saham mencapai 60%. Dana yang digelontorkan saat itu sekitar Rp130 miliar.
Dengan adanya akuisisi tersebut, Dawaa berubah nama menjadi PT Kimia Farma Dawaa. Melalui akuisisi ini, Kimia Farma berharap bisa menjadi pintu masuk untuk memperluas penetrasi pasar di Timur Tengah, selain memberikan pelayanan kesehatan bagi Jemaah haji dan warga negara Indonesia yang ada di Arab Saudi.
Lebih lanjut, perseroan telah merelisasikan belanja modal sebesar Rp1,6 triliun hingga kuartal I/2019 atau 37,6% dari alokasi belanja modal sebesar Rp4,2 triliun pada 2019. Realisasi belanja modal di antaranya untuk akuisisi PT Phapros Tbk. senilai Rp1,36 triliun pada Maret 2019.