Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah koreksi pasar akibat aksi ambil untung, investor bisa memanfaatkan kesempatan untuk meraih imbal hasil tinggi dengan mengoleksi saham-saham yang berkorelasi positif terhadap kenaikan konsumsi masyarakat selama Ramadan.
Saham musiman menjadi topik headline koran cetak Bisnis Indonesia edisi Senin (6/5/2019). Berikut laporannya.
Dennies Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas, menjelaskan bahwa secara historis, konsumsi masyarakat meningkat selama bulan puasa dan menjelang Lebaran sebagai efek dari diberikannya tunjangan hari raya bagi para pekerja.
Pada bulan ini, khususnya menjelang Idulfitri, dia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan oleh aksi ambil untung atau biasa dikenal dengan istilah sell in May and go away.
“Investor akan take profit. Namun, balik lagi ya, uangnya akan dipakai untuk konsumsi,” tuturnya, Minggu (5/5).
Oleh karena itu, lanjutnya, saham-saham yang berkorelasi positif dengan potensi kenaikan konsumsi masyarakat selama Ramadan dapat menjadi pilihan investor, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).
Secara teknikal, dia mematok target harga masing-masing saham tersebut sebesar Rp7.100 dan Rp10.000. “Meningkatnya konsumsi masyarakat akan berimbas positif ke kinerja kedua perusahaan tersebut.”
Selain saham Grup Indofood, dia juga memilih saham PT Mayora Indah Tbk. dengan target harga Rp2.700 karena produk-produk yang dihasilkan emiten berkode saham MYOR ini merupakan yang banyak dicari selama Ramadan.
Dari sektor ritel, lanjutnya, saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menjadi pilihan dengan target harga Rp1.900 karena permintaan terhadap produk pakaian—yang menjadi andalan perseroan—akan naik menjelang Idulfitri.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengungkapkan bahwa saham-saham di sektor ritel menarik untuk dikoleksi selama Ramadan.
Selain RALS, dia juga merokemendasikan PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI). Di sektor konsumer, selain MYOR, dia memilih saham PT Unilever Tbk. (UNVR).
Hans meyakini bahwa sektor telekomunikasi akan mendapatkan sentimen positif selama Ramadan seiring dengan meningkatnya pembelian pulsa dan kuota internet.
Saham-saham pilihannya adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan target harga Rp4.000 dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan target harga Rp2.800.
SAHAM PERBANKAN
Head of Research FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo juga berpendapat serupa. Selain konsumer, dia juga menjagokan saham di sektor telekomunikasi dan perbankan karena, berdasarkan data historis, keduanya cenderung menguat selama Ramadan.
Wisnu menjelaskan, koneksi internet broadband dan penggunaan layanan digital meningkat, terutama memasuki waktu berbuka puasa. Selama Ramadan, transaksi perbankan juga naik. “Di sektor perbankan, saham BBRI jadi pilihan dengan target harga Rp4.500,” imbuhnya.
Kepala Riset Institusi MNC Sekuritas Thendra Crisnanda juga merekomendasikan saham telekomunikasi selama Ramadan. Namun, untuk saham perbankan, dia menyarankan agar investor lebih selektif.
“Valuasi saham-saham perbankan tidak lagi murah dan kecenderungan tingkat profitabilitas mengalami normalisasi atau penurunan secara bertahap ke depan,” paparnya.
Selain itu, MNC Sekuritas memandang momentum puasa dan Lebaran juga akan mendorong kinerja saham-saham di sektor peternakan unggas dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Menurutnya, sektor-sektor tersebut akan mendapatkan sentimen positif peningkatan konsumsi masyarakat sekitar 50% selama Ramadan dibandingkan dengan konsumsi pada hari-hari biasa.
Dia merokemendasikan saham ICBP, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) di sektor konsumer, RALS di sektor ritel, PT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) di sektor peternakan unggas, serta PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) di sektor CPO.
Pada periode Ramadan kali ini, dia meyakini IHSG akan meningkat.
Namun, pergerakan indeks juga akan dipengaruhi oleh masih adanya kekhawatiran investor terhadap hasil pemilihan umum.
Dari sisi emiten, PT Sarimelati Kencana Tbk.—yang menaungi merek dagang Pizza Hut—meyakini penjualan produknya akan meningkat ketika Ramadan.
Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto memperkirakan penjualan tumbuh 10% dibandingkan dengan hari biasa. “Memang kalau dari segi jam operasional berkurang, tetapi penjualan justru melonjak dari periode biasanya,” tuturnya.