Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja keuangan PT AMB Investama Tbk. diperkirakan semakin kokoh dengan finalisasi akuisisi tambang batu bara baru di Kalimantan Timur dengan target penandatanganan kontrak pada semester I/2019.
Direktur Keuangan ABMM, Adrian Erlangga mengatakan perusahaan memang mencari peluang untuk mengakuisisi tambang batubara baru guna mengantisipasi cadangan tambang batubara yang kian menipis. Pasalnya, ABMM belum tertarik untuk melakukan diversifikasi bisnis di luar batu bara.
Adrian menyebut telah mengantongi komitmen pendanaan dari perbankan senilai US$200 juta untuk mengakuisisi satu tambang. Namun, perusahaan masih menimbang untuk merogoh pendanaan dari kocek internal.
“Kami mengincar porsi minoritas, karena yang terpenting kontrak itu seumur hidup atau life cycle mining dan anak-anak usaha ABM seluruhnya bisa terlibat dari hulu-hilir,” jelasnya saat public expose Kamis (2/5/2019).
Tambang Batu bara yang berlokasi di Kalimantan Timur tersebut memiliki cadangan sebesar 100-150 juta ton yang menghasilkan batu bara berkalori menengah tinggi atau 5.500 kcal. ABMM pun menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar US$67 juta di luar rencana akuisisi.
Selain tambahan pendapatan dari tambang baru, ABMM juga akan mengantongi tiga kontrak baru untuk anak usahanya yang merupakan kontraktor tambang, PT Cipta Kridatama (CK). Satu kontrak telah ditandatangani, kemudian satu kontrak baru akan ditandatangani bulan ini, serta satu kontrak baru lainnya masih dalam negosiasi final. Kontrak baru yang akan ditandatangani adalah pengupasan lapisan tanah penutup di kawasan penambangan dengan volume 180 juta bcm selama5 tahun.
Sebelumnya, melalui anak usahanya yang merupakan kontraktor tambang, PT Cipta Kridatama (CK) meraih kontrak baru untuk jasa pertambangan batu bara senilai US$ 114 juta. Untuk kontrak sepanjang 3 tahun, target volume pengupasan lapisan tanah penutup di kawasan penambangan tersebut diharapkan tercapai 30,9 Juta Bcm.
Produksi rata-rata tiap tahun ditargetkan mencapai 11 Juta bank cubic meter (Bcm) dan dengan target pengangkutan batu bara sebesar 4,3 Juta ton.Kontrak kerja sama antara CK dengan PT Muara Alam Sejahtera (MAS) yang merupakan bagian dari Baramulti Group berlaku selama tiga tahun dan akan memulai produksi di minggu pertama Maret 2019.
Adrian mengharapkan kinerja positif tahun lalu akan berlanjut tahun ini dengan target bottom line dan top line masih mampu mencapai dua angka, di tengah kondisi volatilitas harga batubara.
“Sekarang masih dinamis sekali, Kami dapat pesure di Kuartal pertama, tapi mudah—mudahan di kuartal berikutnya bisa lebih baik lagi. Karena 45% pendapatan kami dari batubara,”jelasnya.