Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Kesehatan Terjun, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (17/4/2019) saat pelemahan saham perusahaan kesehatan membayangi laporan keuangan korporasi dan data ekonomi yang positif dari China.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (17/4/2019) saat pelemahan saham perusahaan kesehatan membayangi laporan keuangan korporasi dan data ekonomi yang positif dari China.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup terkoreksi 0,23 persen atau 6,61 poin di level 2.900,45, indeks Nasdaq Composite turun tipis 0,05 persen atau 4,15 poin di level 7.996,08, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average hanya turun 0,01 persen atau 3,12 poin dan berakhir di level 26.449,54.

Padahal, data Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 6,4 persen pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan setahun sebelumnya, sedangkan defisit perdagangan AS turun ke level terendahnya dalam delapan bulan pada Februari.

Namun, penurunan sektor kesehatan membayangi data ekonomi tersebut dan membebani ketiga indeks berakhir di zona merah.

Sektor kesehatan mencatat penurunan persentase terbesarnya dalam empat bulan, yakni 2,9 persen karena terdampak kekhawatiran tentang kemungkinan perubahan kebijakan AS, termasuk proposal "Medicare for All"

Saham UnitedHealth Group Inc, Pfizer Inc, Merck & Co Inc, dan Abbott Laboratories pun ditutup dengan pelemahan antara 1,9 persen dan 4,7 persen, sekaligus menjadi penekan terbesar pada S&P 500.

“Perusahaan-perusahaan khawatir tentang sorotan mengenai 'Medicare for All',” ujar Jim Bell, Presiden dan Chief Investment Officer di Bell Investment Advisors.

“Investor lebih suka berinvestasi di sektor-sektor yang tidak melalui kontroversi besar seperti itu,” tambah Bell.

Di sisi lain, saham Morgan Stanley mampu naik 2,6 persen setelah hasil laporan keuangannya mengalahkan perkiraan analis karena langkah pemangkasan biaya dan pertumbuhan di segmen manajemen asetnya.

Saham United Continental Holdings Inc bahkan naik 4,7 persen setelah merilis laporan kinerjanya pascapenutupan perdagangan Selasa (16/4), yang lebih baik dari perkiraan konsensus bahkan ketika pesawat jet 737 MAX produksi Boeing Co. tetap dilarang terbang.

Saham PepsiCo Inc juga melaporkan penjualan kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan akibat kuatnya permintaan di Amerika Utara. Saham perusahaan makanan kemasan ini naik 3,8 persen.

Pergerakan Bursa Wall Street 17 April

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.449,54

-0,01

S&P 500

2.900,45

-0,23

Nasdaq

7.996,08

-0,05

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper